INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
JAWAHIRUL KALAMIYAH karangan syaikh Thahir bin Muhammad Salih al Jazairy.
Kitab ini merupakan kitab yang membahas dasar dasar ilmu tauhid yang berbasih Ahlu sunnah wal Jama’ah.
Nama lengkap penulis adalah Syaikh Thahir bin Muhammad bin Shalih bin Ahmad bin Mauhub al-Sam’any al-Jazairy al-Dimasyqiy.
Ayahnya, seorang faqih bermazhab Maliki dan seorang mufti di Syam. Pada tahun 1263 H. ayahnya pindah dari Aljazair ke Damaskus.
Syaikh Thahir lahir di Syam pada tahun 1268 H. bertepatan dengan tahun 1852 M .Beliau wafat pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 1338 H bertepatan dengan 1920 M. Beliau belajar di Madrasah al-Jaqmikiyah dan tamat bersama ustad Abdurrahman al-Bustany. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya belajar kepada Syaikh Abdul Ghani al-Ghonimy al-Maidany (1222-1298 H). Beliau sangat suka mempelajari berbagai disiplin ilmu, antara lain Fisika, Matematika di samping keseriusannya dalam mempelajari ilmu yang berbahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman.
Ketika usianya sampai 30 tahun, beliau telah menguasai bahasa Arab, Persia, Turki dan Prancis. Beliau giat mancari dan mempelajari manuskrip-manuskrip kuno, untuk itu ia membantu berdirinya perpustakaan Dar al-Kutub al-Dzahiriyah di Damaskus dan perpustakaan al-Khalidiyah di Yerussalem.
Murid-Muridnya yang terkenal antara lain :
1. Syaikh Jamaluddin al-Qasimy
2. Syaikh Abdul Razzaq al-Baithar
3. Syaikh Salim al-Bukhariy
4. Syaikh Muhammad Kurdiy Ali
5. Syaikh Muhibudin al-Khathibiy
6. Syaikh Muhammad Said al-Baniy
Syaikh Sai’d al-Bany berkata,” Beliau (Syaikh Thahir) menyeru orang-orang yang murtad untuk kembali kepada Islam, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW di atas manhaj salafusshalih. Ia membenci sikap jumud (statis) serta taqlid dalam beragama, ia juga menolak setiap sikap yang menghambat dan sikap berlebihan serta sikap mengada-ada (bid’ah) dalam beragama. Ia menganjurkan untuk mengambil hal-hal yang bermanfaat dari peradaban kontemporer serta menolak hal-hal yang mendatangkan kemudharatan. Ia menggabungkan antara argumenaqli dan naqli, ia mengambil inti dari setiap ilmu dan menolak bersikap tekstual sehingga ia menjadi seorang yang berilmu dalam bidang agama, peradaban, matematika, fisika, politik, bahasa, sejarah, archeologi, sosiologi, psikologi, jurnalistik dan sya’ir. Sehingga ia dikenal sebagai ensiklopedi, kunci berbagai bidang ilmu serta kamus dunia”
Karya-karyanya :
Syaikh Thahir al-Jazairy telah menulis lebih dari 20 judul buku, diantaranya :
1. Al-Jawahir al-Kalamiyah fi idhah al-‘aqidah al-Islamiyah
2. Tanbih al-Adzkiya’ fi qishash al-Anbiya’
3. Al-Tibyan li ba’dhi mabahits al-muta’allaqot bi al-Qur’an
4. Taujih al-nazhari ila ‘ilm al-atsar
5. Al-Tafsir al-Kabir (terdiri dari 4 jilid dan tersimpan di perpustakaan al-Zhahiriyah).
Pada tahun 1325 H. beliau pindah ke Mesir, kemudian ia kembali lagi ke Damaskus pada tahun 1338 H. lalu beliau diangkat sebagai anggota Al-Majma’ Al-Ilmiy Al-Arabi serta ditunjuk sebagai kepala perpustakaan Dar Al-Kutub Al-Dzahiry.
Kitab ini berjumlah 34 halaman yang terdiri dari 6 pembahasan (Mubhats) yang setiap babnya disesuaikan rukun iman yang berjumlah 6 juga. Keistimeaan kitab ini adalah penulis mampu memahamkan aqidah dasar yang dituliskna ke dalam bahasa yang simple , padat dan mudah dipahami selain penulis juga menggunakan metode tanya jawab sehingga pembaca lebih mudah dalam memahami isi kitab.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Jawahirul Kalamiyah (PDF)
Tebal : 34 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Syaikh Abu Fadhol bin 'Abdus Syakur Senori, bangilan, Tuban. Beliau adalah salah satu ulama Nusantara yang karyanya banyak dijadikan rujukan dan bahan utama ngaji para santri di beberapa pesantren.
Di dalam kitab ini berisi tentang qowaidul fiqhiyah dalam bentuk nadhom.
Terimakasih telah membaca Kitab Kafiyatuth Thullab Fi ‘ilmu Nahwu, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Kafiyatuth Thullab Fi ‘ilmu Nahwu (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syaikh Abu Fadhol bin Abdus Syakur |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----- / -----H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
22 halaman (PDF) |
|
|||||||||
Lihat Kitab
Karya KH. Abu Al-Fadhol Ibnu ‘Abdi Al-Syakur Senori At-Thubani, atau yang dikenal Mbah Fadhol senori.
Kitab ini sangat ringkas dan mempunyai tema-tema yang sederhana dan juga mudah dipahami oleh kalangan para santri. Dan memang pada hakikatnya agama Islam selalu mempermudah pemeluknya, akan tetapi jangan dianggap mudah dan mengentengkan rambu-rambu syariat yang sudah ditetapkan Allah SWT kepada makhluk-Nya.
Karya ini telah memberikan jawaban atas problematika agama yang banyak diperbincangkan masyarakat, khususnya di tanah Jawa dalam hal shalat tarawih, selain itu mushonnif juga mengkritik kelompok-kelompok terdahulu yang dirasa menyeleweng dari syariat. Pada akhir pembahasan beliau menuangkan isi hati dan pikirannya dalam menyikapi problematika, dengan harapan masyarakat tidak lagi mudah dalam menghukumi bid’ah dan sebagainya.
Bab Awal, mushonnif mencatat beberapa hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huraira RA dan Aisyah RA, hadis tersebut mengisahkan kepada kita bahwa sejatinya Nabi Muhammad SAW sangat senang sekali menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan meperbanyak ibadah, mulai dari shalat, membaca Al-Qur’an sampai berdzikir dan apapun kegiatan baik yang dianjurkan kepada para sahabat dan umatnya.
Dalam riwayat-riwayat hadis diatas sama sekali tidak disebutkan bilangan shalat tarawih, hanya menyiratkan beberapa anjuran-anjuran di bulan Ramadhan saja. Saya pun menyimpulkan memang pada hakikatnya Nabi Muhammad SAW pun tidak mengharuskan shalat tarawih ini menjadi suatu hal yang wajib, justru beliau sangat khawatir kepada umatnya akan peristiwa ini memberatkan mereka, padahal bukan seperti itu. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, peristiwa ini masih berlanjut sampai tonggak kepemimpinan Khalifah Abu Bakar RA. dan Umar RA.
Bab Kedua, Beliau mulai membahas tata cara shalat tarawih yang tentunya didasarkan pada dalil sunnah yang berhubungan dengan permasalahan ini.
Mbah Fadhol Senori membagi bab ini menjadi dua keterangan yang merujuk pada Imam Bukhari dalam Shohih-nya:
Pertama, menerangkan bahwa barang siapa yang menghidupkan malam bulan Ramadhan dengan mengharap pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosanya yang lalu.
Kedua, menerangkan bahwa ada sekelompok orang-orang yang berada di dalam masjid yang sedang melaksanakan shalat berjamaah bersama imamnya masing-masing. Kemudian Sayyidina Umar RA. mengumpulkan mereka menjadi satu jemaah sekaligus mengutus Ubay bin Ka’b sebagai imamnya.
Mushonnif akhirnya memberikan jalan keluar dengan mengambil dalil yang pasti, yaitu konsensus (ijma’) dari umat Islam pada zaman Khalifah Umar bin Khattab RA. bahwa shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat.
Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad yang shohih dari Al-Saaib bin Yazid RA. berkata: “Pada masa Umar Bin Khattab, mereka semua melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan sebanyak 20 rakaat.” Begitupun yang diriwayatkan dari Imam Malik dalam Muwattha’nya dengan redaksi yang sama. Dari sini kita bisa menarik garis merah, bahwa shalat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat kemudian ditutup dengan shalat witir sebanyak 3 rakaat.
Beliau juga menyampaikan bahwa seseorang yang melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat sekarang, sejatinya mereka bertolak belakang dari ijma’ (kesepakatan ulama), dan barang siapa yang bertolak belakang dengan ijma’ maka dihukumi kafir atau fasik. Merekalah orang-orang yang tidak berpegang kepada sunnahnya khulafaaurrasyidin, dan barang siapa yang bertolak belakang dengan sunnahnya khulafaaurrasyidin maka dia telah bertolak belakang atas perintahnya Nabi Muhammad SAW.
Terimakasih telah membaca Kitab Kasyfu Al-Tabaarih fi Bayaani Sholaati Al-Tarawih, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
|
||||||||||||
|
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
|
Kitab Kasyfu Al-Tabaarih fi Bayaani Sholaati Al-Tarawih (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
|
Syekh Abul Fadhol Senori |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
|
|
||||||||||
TAHUN |
: |
|
M / H |
|
|||||||||
TEBAL |
: |
|
10 Halaman (PDF) |
|
|||||||||
Lihat Kitab
Karya Syekh Muhammad Zain bin Jalaluddin ulama Aceh.
Kitab ini membincangkan tentang masalah niat ketika takbiratul ihram yang sering menjadi perselisihan di dalam masyarakat ketika itu.
Hal ini nampak jelas dengan pengakuan Syekh sendiri dalam muqaddimah kitab beliau dengan katanya:
“Setelah aku lihat akan beberapa manusia bersalah-salahan mereka itu pada niat tatkala takbiratul ihram maka aku kehendaki bahawa aku perusaha satu kitab yang kecil pada menguraikan maksud dan aku namai akan dia ‘Kashful Kiram pada menyatakan niat takbiratul ihram”
Syekh Muhammaz Zain Menyusun kitab ini bertujuan untuk memberi kefahaman kepada masyarakat tentang tuntutan sebenarnya tentang niat ketika takbiratul ihram dan hukum hakam yang berkaitan dengannya.
Terimakasih telah membaca Kitab Kashful Kiram fi Bayani Niyyat Takbirat al-Ihram, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Kasyful Kiram Fi Bayani Niyati Takbirotil Ihram (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syekh Muhammad Zain bin al-Faqih Jalaluddin al-Asyi |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
------------ |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
Maktabah Al Ahalabi, Mesir |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
1926 M / 1347 H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
12 halaman (PDF) |
|
Karya KH Abul Fadhol bin Abdus Syakur bin Muhsin bin Samah bin Mbah Serut as-Senuri at-Tubani, lahir dari pasangan Kiai Abdus Syakur dengan ibunda Sumiah binti Ibrahim di Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada tahun 1917 M.
Kitab yang hanya terdiri dari 10 halaman ini,atau mungkin lebih tepat disebut risalah, secara khusus membahas seputar shalat tarawih. Keseluruhannya terdiri dari tiga bab. Pertama, membahas hadits-hadits tentang shalat tarawih. Kedua, seputar tata cara pelaksanaan shalat tarawih. Ketiga, berbicara ihwal bilangan rakaat tarawih.
Terimakasih telah membaca Kitab Kasyfut Tabarih Fi Shalatit Tarawih, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Kasyfut Tabarih Fi Shalatit Tarawih (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syaikh Abu Fadhol bin Abdus Syakur |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----- / -----H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
10 halaman (PDF) |
|
Karya KH Abul Fadhol bin Abdus Syakur bin Muhsin bin Samah bin Mbah Serut as-Senuri at-Tubani, lahir dari pasangan Kiai Abdus Syakur dengan ibunda Sumiah binti Ibrahim di Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada tahun 1917 M.
Kitab ini merupakan karya asli ulama Nusantara, memberikan pemahaman yang jelas, lugas, dan mudah dimengerti kepada masyarakat tentang Aswaja. Pertama. Ini bukti bahwa khazanah keilmuan dan kealiman ulama-ulama Nusantara mampu menderivasikan (menurunkan) pemahaman Aswaja secara sederhana sehingga bisa dipahami oleh masyarakat umum, terutama untuk warga NU (Nahdliyin). Syaikh Abu Fadhol Senori ini merupakan satu dari banyak ulama Nusantara yang menghasilkan karya rujukan. Bahkan, ulama-ulama Nusantara seperti Syaikh Nawawi Banten, Syekh Khatib Sambas, Syaikh Yasin Padang, Syaikh Mahfud Termas, Syaikh Ihsan Jampes, dan lain-lain menghasilkan karya yang menjadi rujukan akademik di ranah global.
Terimakasih telah membaca Kitab Kawakibul Lama'ah Fi Tahqiqi Ahlissunnah Wal Jama'ah, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Kawakibul Lama'ah Fi Tahqiqi Ahlissunnah Wal Jama'ah (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syaikh Abu Fadhol bin Abdus Syakur |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----- / -----H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
28 halaman (PDF) |
|
|||||||||
Lihat Kitab
(خصائص الأمة المحمدية)
Allah SWT telah menganugerahkan berbagai macam anugerah dan kemuliaan kepada umat
Nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah kemuliaan khusus yang hanya dimiliki oleh umat ini. Artinya, kemuliaan tersebut tidak bisa dimiliki bahkan tidak bisa ditandingi oleh umat-umat terdahulu.
Pada zaman Bani Isro'il, apabila baju seseorang terkena najis bajunya harus dipotong. Dahulu pula, orang haid itu sangat terhina karena mereka wajib diasingkan, tidak diberi makan. Dahulu pula, harta ghonimah (rampasan perang) tidak boleh dimanfaatkan oleh para pejuang. Dan masih banyak lagi hal-hal yang berlaku di masa lalu, namun sekarang tidak berlaku lagi berkat Nabi Muhammad SAW.
Di dalam kitab ini, Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki mengumpulkan sekian banyak keutamaan umat Nabi Muhammad SAW disertai dalil dari Al-Qur'an dan Hadits dengan penjelasan ilmiyah.
Harga : Rp. 70.000
Pesan via WA 0819-3704-6356
Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh
Lihat Kitab
KHOZINATUL ASROR kitab yang disusun oleh Syaikh Muhammmad Haqqi an Nazli. Kitab ini merupkan salah satu kitab yang sering dikaji di kalangan pesantren dan madrasah.
Syaikh Muhammad Haqqi an-Nazili bin Ali bin Ibrahim wafat di Mekah pada tahun 1301 H. Diantara karya beliau adalah: al-Futuhatul Makkiyah, Asbabul Quwah fi Adabul Akli was Syurbi, Ahkamul Madzhab fi Athwaril Liha was-Syawarib, Tanbihur Rasul ala Taqshiridz Dzuyul, Thibbul Qur'an, Tafhimul Ikhwan fi Tajwidil Qur'an dan Khazinatul Asrar Jalilatul Adzkar.
Isi kandungan kitab ini adalah kajian tentang keutamaan ayat ayat dan surat surat di dalam Al Qur’an. Kitab ini menjelaskan beberapa keutamaan ayat Al Qur’an dengan menggunakan narasi dan Gaya penulisan kitab ini ditulis dengan naskah dan sya’ir seperti pembahasan surat Al Fatihah beliau menjeleaskan pada bab khasasisul Fatihah dengan syair dengan tujuan agar dapat memahami ilat, khafiyat serta amanat yang terkandung didalamnya.
Alasan ditulisnya kitab ini adalah karena sang penulis, Syaikh Muhammad Haqqi an-Nazili, melihat mayoritas ikhwan meninggalkan membaca Al-Quran. Padahal, Al-Qur'an adalah materi tawasul yang paling utama dan amal yang paling cepat menarik ke dalam surga. Oleh karenanya, kitab ini bukanlah kitab mistik sebagaimana diasumsikan oleh sebagian orang.
Pada bagian akhir, Syaikh Haqqi an-Nazili menulis sebuah bab yang berkaitan dengan tatacara khatam khajakan yang masyhur di kalangan ikhwan.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Khozinatul Asror,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Khozinatul Asror (PDF)
Tebal: 224 halaman (PDF)
Sumber: kitab islam lengkap
Lihat KitabKarya salah satu ulama Indonesia bernama Baba 'Abdul Rahman bin Muhammad Al-Fathoni.
Membahas tentang aqidah Islam yang menjadi dasar dari keyakinan umat Muslim dan Menjelaskan secara rinci tentang hakikat kedatangan para nabi, pembuktian tentang keberadaan Allah, serta sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah. Selain itu, juga membahas tentang pengertian takdir, ibadah, dan akhlak yang baik yang harus dimiliki oleh umat Islam.
Dalam kitab Khulasot Al-Tauhid, Baba 'Abdul Rahman mengajarkan pentingnya untuk mengagungkan Allah dan menegakkan aqidah Islam. Kita sebagai umat Muslim harus memahami aqidah secara benar, sehingga dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat memahami Islam dengan lebih baik.
Terimakasih telah membaca Kitab Khulasot Al-Tauhid, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Khulasot Al-Tauhid (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Baba 'Abdul Rahman bin Muhammad Al-Fathoni |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
|
||||||||||
TAHUN |
: |
H / M |
|
|||||||||
Tebal |
: |
48 Halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
Karya Muhammad Mahfuzh bin Abdullah bin Abdul Mannan Al-Termasi. Lahir pada 12 Jumadil Ula 1285 H. di desa Tremas.
Kitab ini berisikan sanad keilmuan Syaikh Mahfuzh dalam berbagai bidang ilmu, dan menguraikan silsilah rantai sanad keilmuan beliau pada enam disiplin keilmuan: 1. Ilmu tafsir, 2. Ilmu hadis, 3. Ilmu fikih, 4. Ilmu alat (nahwu dan sharf), 5. Ilmu ushulain (dua ushul, yakni kalam/tauhid dan ushul fikih) dan 6. Ilmu tasawuf.
Syaikh Mahfuz Al-Termasi , nampaknya selain ingin menunjukkan sanad keilmuan yang beliau miliki, beliau juga ingin menyampaikan akan pentingnya memiliki guru untuk mendapatkan ilmu yang kokoh dan bermanfaat.
Diterbitkan di Beirut oleh Dar Al-Basya’ir pada tahun 1987 dan di-tahqiq serta di-tashih langsung oleh salah satu murid terbaik, yakni Syaikh Yasin Al-Fadani.
Terimakasih telah membaca Kitab Kifayat Al-Mustafid li ma ‘Ala min Al-Asanid, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
|
||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||
JUDUL |
: |
|
Kitab Kifayat Al-Mustafid li ma ‘Ala min Al-Asanid (PDF) |
|
|||||||||||||
PENULIS |
: |
|
|
||||||||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
|
||||||||||||||
PENERBIT |
: |
|
Dar Al-Basya’ir, Beirut |
|
|||||||||||||
TAHUN |
: |
|
1987 M / 1407 H |
|
|||||||||||||
TEBAL |
: |
|
41 Halaman (PDF) |
|
|||||||||||||
Lihat Kitab