INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Akan tetapi mungkin penting untuk dicatat bahwa dengan menyebutkan nama-nama perempuan ini, Ibn Arabi ingin memperlihatkan juga pandangannya tentang relasi laki-laki dan perempuan dalam perspektif gender. Perempuan, katanya dalam al-Futuhat al-Makkiyah, adalah jiwa yang sempurna.
Kyai Djazuli Ustman adalah pendiri pesantren Ploso Kediri. Beliau seorang Ulama yang ‘alim, Waro’, suka mengalah, lapang dada, berjiwa besar dan istiqomah dalam keseharianya.
Di waktu muda Gus Munif tak seperti lazimnya seorang putra kiyai,Gus munif lebih senang cangkruk dipinggir jalan bergaul dengan geng motor, pebalap motor liar di jl .Doho kota Kediri.
Ada kisah menarik di pesantren Ploso Kediri, Kang Sudrun nama samaran santri baru asal Surabaya yang baru mondok di Ploso Kediri.
Ma’rifat adalah “mengerti dan mengenal”. Mengerti belum tentu mengenal, tapi kalau mengenal sudah pasti mengerti. Jadi ma’rifat di sini adalah mengenal Allah Swt., seperti halnya kita mengetahui sifat-sifatNya, baik yang wajib, mustahil dan jaiz
Kelopok Wahabi acapkali sering menuduh Ahlisunnah wal Jamaah memiliki kesamaan dengan Syiah, baik yang mengamalkan tarekat shufi maupun lainnya. Tuduhan tersebut hanya berdasarkan atas kebencian Wahabi terhadap Ahlisunnah, agar ketika mereka disamakan dengan Syiah,
Qolbu sering kali diartikan dalam bahasa Indonesia dengan "hati", demikian juga "Heart". Terjemahan yang benar Qolbu adalah Jantung. Karena Qolbu dalam bahasa Arab adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah,
Sayyidah Sukainah. Orang Jawa menyebutnya Siti Sukainah. Ia adalah seorang perempuan cantik jelita, cerdas, berani, pintar, rendah hati dan seorang sufi. Tentang yang terakhir ini ayahnya memberikan kesaksian :
Kita juga akan mendapat ganjaran bagi amalan yang dilakukan malaikat itu. Allah SWT menciptakan malaikat untuk membantu kita. Syukur, alhamdulillah
Perintisan pondok pesantren Darul Falah dimulai sejak tahun 1943. Awal mula didirikan sejatinya belum berbentuk pesantren, tetapi hanya berbentuk lembaga pendidikan pedesaan yang ditempati para santri