Naskah Pecenongan Betawi Abad ke-19 Diusulkan Jadi Ingatan Kolektif Nasional

 
Naskah Pecenongan Betawi Abad ke-19 Diusulkan Jadi Ingatan Kolektif Nasional
Sumber Gambar: Perpusnas/Dispusip DKI, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Perpustakaan Nasional RI bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta menggelar diskusi strategis untuk mengangkat Naskah Pecenongan sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON). Kegiatan yang berlangsung Rabu (14/5/2025) di Aula PDS HB Jassin Cikini Jakarta ini menghadirkan para pakar filologi dan kebudayaan untuk membahas nilai historis naskah kuno sebagai fondasi identitas bangsa.  

Plt. Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan Nasional RI, Yeri Yunita, menegaskan tiga fokus utama tahun 2025 dalam pelestarian naskah kuno. "Kami berkomitmen meningkatkan budaya baca, mengarusutamakan naskah Nusantara, dan menstandarisasi sistem perpustakaan," ujarnya. 

DKI Jakarta dipilih sebagai salah satu lokus prioritas bersama Lampung dan Jawa Timur, dengan penekanan khusus pada naskah karya Muhammad Bakir dari abad ke-19.  

Dr. Nasruddin Djoko Surjono, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, menyatakan kesiapan Jakarta menyambut peringatan 500 tahun pada 2027 dengan melestarikan warisan intelektualnya. 

"Naskah Pecenongan yang memuat kehidupan masyarakat Betawi tempo dulu layak menjadi Ingatan Kolektif Nasional dan bahkan diajukan ke UNESCO Memory of the World," tegasnya.  

Pada diskusi sesi pertama, Prof. Ismunandar dari Dewan Pakar IKON memaparkan pentingnya pengakuan internasional melalui program UNESCO Memory of the World. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN