Pesantren Annur-1 Malang

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama Fasilitas Jumlah Nama Fasilitas Jumlah
MI/SD 1 MTS/SMP 1
MA/SMA 2 Maly/Univ. 0
Tahfidz 1 Laboratorium 8
Poli Kesehatan 1 Koperasi 1
Pesantren Annur-1 Malang

Profil
Pada tahun 1901 lahirlah seorang pemuda Muhammad Anwar Bin H. Nuruddin di desa Sumber Taman Kabupaten Probolinggo. Sejak usia 15 tahun (1936) beliau sudah tertarik dan berniat untuk belajar ilmu agama pada kiyai – kiyai yang terkenal.Oleh karena itu ketika mengaji beliau senantiasa berpindah – pindah dari satu pondok ke pondok yang lain.Pondok – pondok yang pernah didatangi antara lain:

  1. PP Bladu Gending Probolinggo yang diasuh oleh paman beliau sendiri yaitu KH FATHULLOH UMAR
  2. PP Sono Buduran Sidoarjo yang diasuh oleh KH ZYARKASI
  3. PP Sidogiri Kab. Pasuruan yan
  4. Mengaji pada KH. ABDUL AZIZ di Probolinggo
  5. PP Panji Kab Sidoarjo yang diasuh oleh KH CHOZIN dan KH HASYIM

Pada pondok terakhir inilah beliau mendapatkan amanah agar menyampaikan ilmu yang didapat guna menjadikan umat yang sholihin. Yaitu membina dan mendidik masyarakat supaya menjadi manusia yang benar – benar taqwa kepada Allah serta bertanggung jawab terhadap Agama, Nusa dan Bangsa. Dengan amanah tersebut dalam usia 17 tahun beliau mulai mengembara bersama seorang kawan dan sampailah di desa Ganjaran Gondang Legi Kab Malang untuk beberapa saat lamanya. Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, rupanya Tuhan telah menentukan jodoh di Desa BululawangKab Malang. Selanjutnya pada hari jumat dibulan November 1938 beliau menikah dengan perempuan bernama MARWIYAH BINTI HASAN kampung haji desa Bululawang.

Pada waktu itu beliau diminta oleh ketua kampung agar mengajar mengaji anak – anak kampung putra atau putri bertempat dilanggar AL MURTADLO kampung haji (terkenal dengan sebutan kampung haji, sebab mulai dulu sampai sekarang hampir semua warganya telah melaksanakan ibadah haji). Hal itu berlangsung kira – kira dua tahun lamanya. Kemudian oleh mertua beliau diberi rumah terletak sebelah barat langgar AL MURTADLO kira kira jarak 100 M, dan rumah itu yang ditempati sekarang dengan keadaan asli belum mengalami perubahan.  Pada tahun 1942 semula beliau bermaksud mendirikan rumah sederhana dibelakang rumah untuk tempat istirahat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

Relasi Pesantren Lainnya