INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID

Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini

Kamis Legi, 16 October 2025 | 23 Rabi'ul Akhir 1447

Kamis Legi, 16 October 2025 | 23 Rabi'ul Akhir 1447

Pesantren Al-Ma’mun Sumedang

by CoAdmin11-Budi
29.352 Views
Sabtu, 19 Agustus 2023

Fasilitas di Lembaga ini :

Nama Fasilitas	Jumlah	Nama Fasilitas	Jumlah
MI/SD	0	MTS/SMP	2
MA/SMA	3	Maly/Univ.	0
Tahfidz	1	Laboratorium	1
Poli Kesehatan	1	Koperasi	1

PROFIL

Pada tahun 1930-an di daerah tersebut banyak bermunculan pemikir-pemikir Islam yang salah satunya adalah KH. Moch. Ma’mun yang lahir pada tahun 1895 dan wafat tahun 1958 dalamp perjalanan hidupnya tahun 1926 beliau diundang oleh kanjeng dalem Sumedang untuk menjadi imam dan mengajar pendidikan keagamaan di Mesjid agung Sumedang.

Dikarenakan banyaknya tokoh yang hijrah, akhirnya tokoh-tokoh di Gunung Datar semakin berkurang. Dan pada puncaknya tidak ada lagi tokoh yang bisa memajukan daerah tersebut sehingga daerah Gunung datar menjadi salah satu daerah yang tertinggal.Terlebih lagi dalam bidang pendidikan para pelajar dari Desa Gunturmekar dan desa-desa sekitarnya apabila ingin melanjutkan Sekolah yang lebih tinggi yaitu SMP dan SMK/SMA mengalami kesulitan dengan biaya transportasi yang cukup tinggi. Sehingga angka melanjutkan sekolah cukup rendah.

Melihat kondisi tersebut keturunan dari KH. Moch. Ma’mun merasa prihatin, dan kemudian mengajak kepada seluruh keluarga yang mempunyai kaitan dengan daerah Gunung Datar untuk bersama-sama membantu masyarakat Gunung Datar.

Setelah berdiri Pondok Pesantren yang dipimpin oleh KH. Moch. Ma’mun, namun karena beliau diberi tugas sebagai Imam Masjid Agung Sumedang, maka beliau hijrah ke Kaum - Sumedang. Pondok pesantren dilanjutkan oleh putra pertama beliau yakni KH. Toha Suja’i. Keberadaan pesantren terhenti akibat kondisi negara pada kala itu sehingga menyebabkan desa tersebut menjadi desa tertinggal baik ekonomi maupun pendidikannya.

Pada tahun 1998 salah satu anak KH. Moch. Ma’mun yakni KH. Subki Ma’mun merasa terpanggil untuk memajukan kembali daerahnya dengan mendirikan TPA – TQA. Pada tahun 2002 mendirikan SMP Plus Al Ma’mun sehingga angka putus sekolah di daerah tersebut semakin turun.

Tahun 2005 berdiri SMK Jurusan Teknologi informasi dan komunikasi dengan peserta didiknya merupakan santri ponpes. SMP Plus Al-Ma’mun merupakan satuan pendidikan di bawah naungan Yayasan Islam Al-Ma’mun yang berdiri pada tanggal 5 juni 2002. SMP Plus Al-Ma’mun didirikan berdasarkan banyaknya tuntutan dari masyarakat yang ingin melajutkan jenjang pendidikan putra putrinya setelah lulus SD.