Pesantren Mamba’ul Ma’arif Jombang

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD1 MTS/SMP2
MA/SMA3 Maly/Univ.0
Tahfidz0 Laboratorium2
Poli Kesehatan1 Koperasi1
Pesantren Mamba’ul Ma’arif Jombang

Profil
Nama pondok pesantren Mamba’ul Ma’arif, atau yang lebih dikenal dengan Pondok Denanyar, memang sudah tak asing lagi buat orang Indonesia lebih-lebih bagi masyarakat Jawa Timur. Apalagi tak sedikit tokoh-tokoh yang berkaliber nasional, lahir dari pesantren ini.

Tapi siapa sangka kalau dulu daerah ini merupakan tempat yang jauh dari sentuhan moralitas agama, desa Denanyar, semula sangat dikenal sebagai pusatnya Mo Limo. Berbagai bentuk kemaksiatan, sudah menjadi irama rutin masyarakatnya. Lebih-lebih dengan begal, perampasan secara paksa terhadap orang yang berani melintasi tempat tersebut.

Namun justru itulah yang membulatkan tekad KH. M Bishri Sansuri, untuk mendirikan pondok pesantren di tempat yang berjarak 2 Km arah Barat kota Jombang. Dengan dorongan istrinya Nyai Hj. Noor Khodijah dan mertuanya KH. Hasbullah serta gurunya KH. Hasyim Asy’ari, pada tahun 1917 diwujudkanlah keinginan itu. Berangkat dari sebuah surau kecil dan empat orang santri, dimulailah kegiatan pondok pesantren.

Di samping itu, Kyai kelahiran 18 September 1886 di Tayu Pati ini juga kerap melakukan dakwah di luar pesantren, keliling dari satu desa ke desa lainnya. “Waktu itu sudah menjadi kondisi rutin kalau di tengah jalan Mbah Bishri tiba-tiba dicegat orang. Bahkan ada pula yang sampai nglurug ke sini,” tutur KH. Abdul Mujib Shohib mengkisahkan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

Relasi Pesantren Lainnya