Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD1 MTS/SMP2
MA/SMA1 Maly/Univ.1
Tahfidz0 Laboratorium1
Poli Kesehatan1 Koperasi0
Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi

Profil
Pesantren ini berawal dari sebuah musholla kecil bernama Darussalam. Musholla ini didirikan masyarakat bersama KH. Mukhtar Syafa`at pada tanggal 15 Januari 1951. Dari Mushollah itulah kemudian berkembang menjadi pesantren Blokagung. KH Mukhtar Syafa`at adalah sang pendiri pesantren. Mukhtar Syafa`at lahir pada tahun 1918 di Ploso Klaten, Pare Kediri. Kelahirannya bersaman dengan meletusnya Gunung Kelud. Orang tuanya bernama Abdul Ghafur dan Nyai Sangkep. Mereka berdua dikarunia 7 anak, dan salah satunya adalah Mukhtar Syafa`at.

Sang ayah adalah peternak kerbau dan petani yang sukses. Kakeknya bernama Kiai Bariman, seseorang yang dianggap banyak memiliki keramat. Mukhtar kecil belajar di surau di desanya. Gurunya bernama Sumantoro. Pelajaran yang diberikan meliputi Al-Qur’an, tajwid, membaca kitab Sullam, dan Safinah. Pada tahun 1928 Mukhtar dipondokkan oleh ayahnya ke Tebuireng, asuhan KH. Hasyim Asy`ari. Mukhtar menimba ilmu di pesantren ini selama 6 tahun. Setelah 6 tahun, ayahnya berkeinginan agar Mukhtar pulang.

Ayahnya ingin agar anaknya yang nyantri, Mukhtar, digantikan adik-adiknya. Jadi sistem yang diterapkan ayahnya adalah mendidik dengan bergantian. Mukhtar merasa bahwa ilmunya belum cukup. Dia akhirnya tidak mau berhenti nyantri dan tidak mau tinggal di rumah. Pada saat yang sama mbakyunya sudah ada dan tinggal di Blokagung, Banyuwangi. Pada tahun 1934 Mukhtar dan keluarganya pergi ke Blokagung. Di tempat mbakyunya, Mukhtar mengutarakan keinginnnya untuk tetap nyantri. Dari sini Mukhtar disarankan belajar di Pesantren Paras Gempal, asuhan KH Abdul Manan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

Relasi Pesantren Lainnya