Pesantren Miftahul Ulum Lirap Kebumen

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama Fasilitas Jumlah Nama Fasilitas Jumlah
MI/SD 0 MTS/SMP 1
MA/SMA 1 Maly/Univ. 0
Tahfidz 1 Laboratorium 1
Poli Kesehatan 1 Koperasi 1
Pesantren Miftahul Ulum Lirap Kebumen

 Profil

Dalam sejarahnya, pondok pesantren Lirap didirikan oleh seorang ulama besar bernama KH. Ibrahim Nuruddin. Nama mbah KH. Ibrahim Nuruddin merupakan sosok pribadi yang alim dan tawadlu, ia berasal dari Maesan Brosot Kulon Progo. KH. Ibrahim Nuruddin lahir saat perang Diponegoro antara tahun 1825-1830.   Kehadiran beliau ke daerah kebumen setelah sebelumnya merantau di Mekkah untuk belajar mencari ilmu agama.

Waktu yang beliau habiskan untuk tolabul ilmi (mencari ilmu) disana termasuk cukup lama. Sekian tahun dari umurnya dipergunakan untuk menghilangkan dahaga ilmu yang dirasakan, tercatat tidak kurang dari 37 tahun beliau bermukim di kota suci kelahiran Nabi Muhammad saw tersebut. APSN Miftahul Ulum Lirap ini lebih populer dengan sebutan pondok Lirap. Lembaga pendidikan Islam yang satu ini dikenal dengan spesifikasi pengajaran ilmu nahwu-shorof (gramatika bahasa Arab).

Pesantren Lirap sebagaimana dikenal, sebenarnya memiliki nama khusus tersendiri yakni Pondok Pesantren Miftahul Ulum, yang berarti kuncinya ilmu atau pembuka ilmu. Nama tersebut dimaklumi karena di pesantren ini secara khusus dan dominan diajarkan tentang tata bahasa Arab (Nahwu dan Shorof). Maka Nahwu dan Shorof menjadi ciri khas utama dari kurikulum yang diajarkan di pesantren ini.

Hampir dipastikan tidak ada materi lain selain masalah tata bahasa yang diajarakan, mulai dari Kitab JurumiyahMurodi, MurodanI’rab, Imrithi, Maqsud, Izzi, Alfiyah, dan lainnya, semua adalah kitab-kitab yang materinya adalah tentang bentuk kata, kedudukan kata, dan struktur kalimat dalam bahasa Arab. Dengan adanya penguasaan yang mantap terhadap ilmu alat ini, maka diharapkan para santrinya kelak dapat membuka pintu-pintu ilmu yang ada dalam berbagai cabang ilmu agama. Santri dapat mengembangkan secara lebih luas melalui pembacaan mereka atas berbagai referensi dan khazanah keilmuan Islam yang tersebar dalam berbagai macam kitab (baik kitab kuning maupun kitab putih-kontemporer).

Langkah yang dilakukan tidak lepas dari landasar kaidah “al Muhafadzah ‘ala al-Qadimi al Shalih wa al-Akhdzu bi al-Jadidi al-Ashlah”, melestarikan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi (hal) baru yang lebih baik.

Maka diantara langkah pengembangan yang sekarang muncul di Lirap adalah, didirikannya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bani Ibrahim, yang bertempat di luar lingkungan pesantren. SMK ini dikelola secara professional ala pesantren. Muatan kurikulumnya adalah dari Diknas ditambah dengan materi kepesantrenan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

Relasi Pesantren Lainnya


 

Silakan menyampaikan komentar, testimoni, pengalaman terhadap beliau.

Memuat Komentar ...

Support kami dengan mengaktifkan NSP ini: