Pesantren Qomaruddin, Bungah, Gresik

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD1 MTS/SMP2
MA/SMA3 Maly/Univ.1
Tahfidz1 Laboratorium1
Poli Kesehatan1 Koperasi1
Pesantren Qomaruddin, Bungah, Gresik

Profil

Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnan Bungah didirikan oleh Kiai Qomaruddin. Bagaimana dan mengapa K. Qomaruddin mendirikan Pondok Pesantren di Sampurnan Bungah?. Pada awalnya beliau mendirikan pesantren di Desa Kanugrahan (dekat Pringgoboyo), Kecamatan Meduran, Kabupaten Lamongan. Pesantren yang didirikan itu diberi nama Pesantren Kanugrahan. Tahun berdirinya pesantren itu ditandai dengan candra sengkala “Rupo Sariro Wernaning Jilma” (1753 M). Dalam waktu singkat, Pesantren Kanugrahan sudah dikenal di daerah sekitarnya. Jumlah santrinya mencapai sekitar 300 orang (jumlah yang sangat besar ukuran waktu itu).

Beberapa tahun kemudian, Kiai Qomaruddin ingin pergi ke Gresik. Tujuannya ialah untuk menemui santrinya (Tirtorejo, keturunan Kanjeng Sunan Giri) yang kala itu telah menduduki jabatan sebagai tumenggung di Gresik.

Dalam perjalanannya menuju Gresik, tempat pertama yang disinggahi adalah Desa Morobakung, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Di desa ini beliau mendirikan rumah dan surau untuk tempat mengajarkan ilmu agama. Tidak diketahui dengan pasti, berapa tahun Kiai Qomaruddin bermukim di Desa Morobakung itu. Hanya diceritakan bahwa ada 3 keluarganya yang meninggal dunia dan dimakamkan di desa itu. Di antaranya adalah ibu mertua, putrinya (yang dikenal dengan sebutan Mbok Dawud), dan cucu putri menantunya. Makam itu terletak berderet, sehingga sampai sekarang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan makam jejer telu (makam yang berjajar tiga).

Di samping itu, oleh masyarakat setempat nama desa Morobakung diduga berasal dari kata moro dan bakung. Moro artinya datang, sedangkan bakung adalah singkatan dari kata embah kakung yang maksudnya seorang sesepuh laki-laki. Embah kakung yang dimaksud tidak lain ialah Kiai Qomaruddin. Jadi kedatangan Kiai Qomaruddin ke desa tersebut diterima sebagai datangnya seorang sesepuh (moro-ne embah-kakung) yang sangat diharapkan dan dicintai oleh masyarakat. Sebutan itu terabadikan menjadi nama sebuah desa hingga sekarang.

Tak lama kemudian Kiai Qomaruddin meninggalkan Desa Morobakung. Beliau pindah menyeberang Bengawan Solo ke arah utara yaitu tepatnya di Desa Wantilan, tak jauh dari Desa Morobakung. Kepergiannya ini semata-mata ingin mencari lokasi yang dianggap sebagai tempat yang cocok untuk mendirikan sebuah pesantren seperti yang diharapkannya.

Ada lima kriteria yang diidealkan oleh Kiai Qomaruddin untuk lokasi pesantren, yaitu; (1) dekat dengan pemerintahan (untuk memudahkan hubungan dengan pusat kekuasaan), (2) dekat dengan jalan raya (untuk memudahkan transportasi), (3) dekat dengan pasar (untuk memenuhi kebutuhan pokok), (4) dekat dengan hutan (untuk memudahkan mencari kayu bakar dan kebutuhan pokok lainnya), dan (5) air yang mencukupi kebutuhan keluarga dan santri.

Pertimbangan “material” tersebut kemudian dipadu dengan hasil istikharah[1]. Hasilnya menunjukkan bahwa beliau harus mengembara lagi untuk yang kesekian kalinya dalam rangka menentukan tempat pondok pesantren yang tepat. Sampailah Kiai Qomaruddin di suatu tempat yang terletak antara Masjid Kiai Gede Bungah dengan Kantor Distrik Kecamatan Bungah. Rupanya, di tempat itu Kiai Qomaruddin mendapatkan firasat yang baik sesuai dengan cita-citanya.

Akhirnya di tempat itu pulalah beliau mendirikan pondok pesantren, tepatnya pada 1775 M/1188 H. Kanjeng Tumenggung Tirtorejo (K. Yudonegoro) memberi nama bagi pesantren yang baru didirikan Kiai Qomaruddin itu dengan nama Pesantren Sampurnan. Mbah K.H. Zubair Abdul Karim (sesepuh Pondok Pesantren Sampurnan) menyebutkan bahwa pemberian nama ini merupakan isyarat dan harapan agar Kiai Qomaruddin dan anak cucunya tetap menetap di Sampurnan, sebab dukuh Sampurnan merupakan tempat yang baik, utamanya bagi berdiri dan berkembangnya sebuah pondok pesantren. Mbah Zubair menambahkan bahwa kata Sampurnan merupakan akronim (kependekan) dari kata sampurno temenan (benar-benar tampat yang sempurna).

Pada tahun 60-an atas inisiatif Kiai Hamim Shalih (putra Kiai Sholih Musthofa), pesantren ini diberi nama Darul Fiqih. Menurutnya, nama ini cocok untuk digunakan karena beberapa pertimbangan, antara lain; (1) kitab yang banyak menjadi rujukan pengajaran, terutama sejak kepemimpinan Kiai Moh. Sholih Tsani adalah kitab-kitab fiqih, (2) harapan agar pesantren ini dapat mencetak kader-kader ahli fiqih yang dapat menerapkan dan mengembangkan ilmunya di masyarakat (3), pesantren ini menjadi rujukan penetapan hukum bagi masyarakat sekitarnya. Akan tetapi sejak pertengahan tahun 70-an, pesantren ini diubah namanya menjadi Pondok Pesantren Qomaruddin. Nama itu dinisbatkan kepada pendirinya, yaitu Kiai Qomaruddin sekaligus dalam rangka tabarruk (mengharapkan limpahan kebaikan) kepada pendirinya.

Sampai sekarang nama Pondok Pesantren Qomaruddin inilah yang secara resmi atau secara formal administratif dipergunakan, baik untuk keperluan internal (ke dalam) maupun eksternal (ke luar). Di katakan secara resmi atau secara formal administratif, karena sejak 1972, telah dibadan hukumkan secara resmi dalam bentuk yayasan, dengan nama “Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin”.

[1] Ketika mukim di wantilan, Kiai Qomaruddin melakukan istikharah dan mendapatkan jawaban melalui mimpi bertemu dengan beberapa ekor buaya dan terjadi dialog antara keduanya bahwa para buaya itu merasa terganggu jika Kiai Qomaruddin mendirikan pesantren di Desa Wantilan. Maka sejak itu Kiai Qomaruddin yang masih keturunan Joko Tingkir itu berjanji bahwa ia dan anak cucunya tidak akan saling mengganggu di mana saja berada.

Pendiri
Kiai Qomaruddin

Pengasuh

  1. Kiai Qomaruddin, pendiri Pondok Pesantren Qomaruddin (1747-1783 M).
  2. Kiai Harun (Kiai Shalih Awwal) memangku tahun 1801-1838 M/ 1215-1254 H.
  3. Kiai Basyir, memangku tahun 1838-1862 M/1254-1279 H.
  4. Kiai Nawawi (Kiai Shalih Tsani) memangku tahun 1862-1902 M/ 1279-1320 H.
  5. Kiai Ismail, memangku tahun 1902-1948 M/1320-1368 H.
  6. Kiai Shalih Musthofa memangku tahun 1948-1982 M/1368-1402 H.
  7. Kiai Ahmad Muhammad al-Hammad, memangku tahun 1982 M-2013 M/ 1402 H-1435H.
  8. Kiai Moh. Iklil, memangku mulai tahun 2013 M – Sekarang.

Pendidikan

Unit Pendidikan

  1. PAUD dan TK
  2. Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU Assa’adah
  3. MTs Ma’arif NU Assa’adah I
  4. MTs Ma’arif NU Assa’adah II
  5. MA Ma’arif NU Assa’adah
  6. SMP Ma’arif NU Assa’adah
  7. SMA Ma’arif NU Assa’adah
  8. SMK Ma’arif NU Assa’adah
  9. INSTITUT AGAMA ISLAM QOMARUDDIN (IAIQ)
  10. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)Qomaruddin
  11. Sekolah Tinggi Teknik (STTQ) Qomaruddin
  12. Madrasah Diniyah
  13. Tahfidz Alqur'an
  14. Majelis Taklim

Ekstrakurikuler

1. Tahfidzul Qur'an
2. Seni Baca Al Qur’an
3. kajian Kitab Kuning
4. Kaligrafi
5. Banjari
6. Hadrah
7. Muhadharah
8. Ziarah
9. Olahraga: Sepakbola, Basket, Voli, Pencak Silat, Senam, Bulutangkis, Tennis Meja, Catur
10 GAPALA
10. Teater
11. Broadcasting dan Jurnalistik
12. Robotika
13. Paduan Suara
14. Arabic Club
15. English Club
16. Mandarin Club
17. Komputer, Desain Produk-Informatika
18. tata Boga
19. Tata Busana
20. KIR
21. Pramuka
22. PMR
23. Paskibraka

 


Hadrah di pesantren Qomaruddin


Praktek mekanik/bengkel motor di pesantren Qomaruddin

Fasilitas

Sarana Fisik Kompleks Selatan I

  1.     Rumah Pemangku I 1998 3 lantai
  2.     Rumah Pemangku II 1940 2 lantai
  3.     Rumah Pemangku III 1966 2 lantai
  4.     Masjid Putra 1917 2 lantai
  5.     Asrama I Putra Unggulan 1930 2 lantai
  6.     Asrama II Putra 1961 3 lantai
  7.     Asrama III Putra 1997 2 lantai
  8.     Ruang Belajar I 1940 2 lantai
  9.     Ruang Belajar II 1966 2 lantai
  10.     Perkantoran & Koperasi 1970 2 lantai
  11.     Asrama I Putri 1949 2 lantai
  12.     Asrama II Putri 1980 3 lantai

Sarana Fisik Kompleks Selatan II

  1.     Kantor & Ruang Belajar I / MTs II 1991 2 lantai/8 ruang
  2.     Kantor & Ruang Belajar II / MI 1976 2 lantai/8 ruang
  3.     Koperasi & Ruang Belajar III / MTs II 1982 2 lantai/12 ruang
  4.     Kantor & Ruang Belajar III / MI 1988 2 lantai/12 ruang
  5.     Sarana Olahraga 2001 1 lantai

Sarana Fisik Kompleks Utara III

  1.     Kantor Yayasan 1991 2 lantai
  2.     Kantor & Ruang Belajar I / SMU 1976 3 lantai/20 ruang
  3.     Ruang Belajar II / SMU Unggulan 1982 2 lantai/13 ruang
  4.     Kantor & Ruang Belajar MA 1988 3 lantai/17 ruang
  5.     Kantor & Ruang Belajar MTs I 2001 3 lantai/16 ruang
  6.     Kantor & Ruang Belajar SLTP 2002 3 lantai/16 ruang

Pengembangan Kompleks Selatan I sampai Utara III

  1.     Masjid dan Perpustakaan 2 lantai 2004
  2.     Laboratorium Terpadu 3 lantai 2005
  3.     Aula 2 lantai 2004
  4.     Koperasi 2 lantai 2005
  5.     Sarana Olahraga Terpadu 1 lantai  2005
  6.     Tempat Parkir 1 lantai 2002


Gedung sekolah di pesantren Qomaruddin


Gedung Kampus di pesantren Qomaruddin


Alamat

Dusun Sampurnan No. 10 RT 12 / RW 04, Bungah, Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61152
Telp: (031) 3940925

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran silahkan hubungi :
Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik

             

KUNJUNGI JUGA

 

Untuk berpartisipasi memperbarui informasi ini, silakan mengirim email ke redaksi@laduni.id.

 

 

Relasi Pesantren Lainnya