Mahasiswa UGM Temukan Obat Kanker dari Kaki Seribu

 
Mahasiswa UGM Temukan Obat Kanker dari Kaki Seribu

LADUNI.ID-Yogyakarta-Tiga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mencoba memanfaatkan salah satu hewan liar di daerah tertentu di Indonesia yaitu kaki seribu sebagai pengobatan kanker payudara. Tiga orang mahasiswa Farmasi UGM terdiri dari Gemilang Sekar Hapsari, Alya Lulu’ah dan Firda Ridhayani dibawah bimbingan drh. Retno Murwanti, M.P., Ph.D melakukan penelitian potensi Kaki Seribu sebagai antikanker.

Dari studi literatur yang diperoleh, kata Sekara, Kaki Seribu memiliki kandungan para-benzoquinon yang diduga memiliki aktivitas antikanker. “Kandungan senyawa Para-benzoquinon dapat menyebabkan apoptosis atau kematian sel secara simultan,” kata Sekar, Rabu (1/8) di Kampus UGM sebagaimana dilansir laman resmi UGM

Sekar menjelaskan penelitian ini diawali dengan pengumpulan Kaki Seribu yang diperoleh di daerah Ajibarang, Banyumas. Selanjutnya, kata Sekar, tim mereka melakukan dideterminasi untuk mengetahui spesiesnya. “Kaki Seribu dimaserasi dengan etanol 96% untuk mendapatkan ekstraknya,”ujarnya.

Selanjutnya untuk mengidentifikasi senyawa dilakukan uji Kromatografi Lapis Tipis. Adapun uji sitotoksisitas (MTT Assay) untuk mengetahui aspek biologisnya dan molecular docking berbasis komputer untuk mengetahui interaksi senyawa yang diduga memiliki aktivitas antikanker untuk berikatan secara molekuler dengan protein target.

Anggota tim peneliti lainnya Firda Ridhyani menyampaikan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Kaki Seribu (EKS) mengandung senyawa benzoquinon. Hasil ekstral Kaki Seribu memiliki kadar penghambatan 50% pada sel penyebab kanker payudara. Firda menyimpulkan kaki seribu dengan kandungan benzoquinon berpotensi sebagai agen kemoprevensi pada pengobatan kanker payudara tertarget. 

“Diketahui Kaki Seribu tidak toksik terhadap sel kanker payudara dan senyawa benzoquinon pada Kaki Seribu mampu berinteraksi dengan native ligand untuk berikatan pada enzim,” kata Firda Ridhayani. 

Sekadar diketahui jumlah kasus kematian yang disebabkan oleh kanker di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 8,2 juta orang. Dari jumlah tersebut kanker payudara menjadi kasus yang menempati posisi pertama dengan persentase 43,10% kasus baru dan 12,90% kasus kematian. Namun begitu, pengobatan kanker payudara masih mengandalkan kemoterapi yang sampai sekarang masih memiliki banyak kelemahan terkait resistensi, efek samping dan efikasinya.