75 Manuskrip Jawa Kuno Kembali Ke Indonesia setelah Dirampas Inggris Tahun 1821

 
75 Manuskrip Jawa Kuno Kembali Ke Indonesia setelah Dirampas Inggris Tahun 1821

LADUNI.ID, Yogyakarta -  Indonesia negara besar kaya akan budaya, setiap daerah setiap suku pasti memiliki budaya khas tersendiri, kaya akan seni dan kebudayaan sudah semestinya Indonesia berbangga, maka sudah selayaknya bagi bangsa dan masyarakat negeri ini untuk melestarikan dan menjaga ragam seni budaya yang ada di Indonesia ini. dengan masuknya kembali sebanyak 75 manuskrip Jawa kuno yang selama ini berada di British Library sudah kembali ke Yogyakarta bisa menambah literatur - literatur budaya Indonesia. Manuskrip-manuskrip tersebut kini bisa digitalisasi sehingga mampu dieksplor melalui portal yang ada di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY.

Proses  digitalisasi ini berlangsung sejak 20 Maret 2018- 20 Maret 2019. ‘’Hal ini perlu dirayakan karena kembalinya sebanyak 75 manuskrip ini berkat adanya donatur sehingga harus dirayakan. Karena kedaulatan Yogya diambil kembali dengan meluncurkan website sendiri dari manuskrip Jawa Kuno yang sempat dirampas Inggris pada pagi buta tanggal  20 Juni 1821,’’ kata Peter BR Carey yang mengaku anak koloni Inggris dan sudah fasih berbahasa Indonesia, pada wartawan usai beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kepatihan Yogyakarta,  Kamis (2/8).

Carey yang juga sebagai peneliti manuskrip Jawa ini mengungkapkan di British Library terdapat sekitar 350 ribu manuskrip, dan 150 manuskrip di antaranya bahasa Jawa. ‘’Dan ada 75 manuskrip di antaranya yang kami yakini berasal dari Yogyakarta. Dari 75 manuskrip tersebut sebanyak 61 manuskrip di antaranya merupakan perampasan Inggris pagi buta terhadap semua isi dari Keraton Yogyakarta pada 20 Juni 1821,’’ ungkapnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN