Kitab Terbitan Pertama Ditulis Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari tahun 1940

 
Kitab Terbitan Pertama Ditulis Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari tahun 1940

LADUNI.ID - Gambar kitab di samping buku Fajar Kebangunan Ulama: Biografi K.H. Hasyim Asy'ari ini adalah terbitan pertama dari risalah yang ditulis oleh Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari berjudul تميزالحق من الباطل. Risalah ini ditulis pada Jumadil Tsani 1359. Jika dikonversi ke Masehi, sekitar bulan Juli 1940.
Sebagaimana ditulis pada muqadimah, risalah ini guna menanggapi hasil riset yang dilakukan oleh dua orang santrinya, Muhammad Yusuf dan Muhammad Makki. Kedua santri itu pada 22 Jumadil Awal 1359 atau bertepatan dengan 28 Juni 1940 diutus untuk menemui Kiai Sukowangi di Kandangan, Pare, Kediri. Perlunya untuk menanyakan tentang prinsip-prinsip agama yang diajarkan oleh Kiai Sukowangi yang mendaku sebagai waliyullah tersebut.


Bagaimana tentang ajaran Kiai Sukowangi tersebut dan bagaimana pendapat Kiai Hasyim tentangnya? Sila baca sendiri. Sudah diterbitkan ulang dalam kumpulan karya Kiai Hasyim yang disunting oleh cucunya, Kiai Ishomuddin Hadziq, yang berjudul Irsyadus Syari'.
Kitab tipis tersebut, berukuran 15 x 10,5 cm. Dicetak di bulan yang sama dari tulisan itu berhasil diselesaikan, Jumadil Tsani 1359. Ada 12 halaman + cover. Halaman pertama menyerupai sampul, sedangkan halaman terakhir, halaman kosong.


Kitab tersebut diterbitkan oleh Drukkerij (percetakan) Nahdlatul Ulama, Surabaya. Percetakan ini merupakan badan usaha milik NU yang berdiri pada 10 Muharam 1348 H/ 28 Juni 1928. Kantornya bertempat di Gang 1/7, Bubutan, Surabaya. Dalam sebuah iklannya di Swara Nahdlatoel Oelama, percetakan tersebut berpromosi demikian:
"Bisa terima tjitakan roepa-roepa besar atau ketjil seperti Oelem2, Kartjis, Etiket, Briefkaart, Enveloppe, Kepala soerat, Staat-Staat, Rekening2, dan lain2. Saja tanggoeng pekerdjaan bagoes dan rapi. Harga-harga direkan amat pantas. Tjobalah toean-toean pesan pada Drukkerij Nahdlatoel Oelama. Nanti bisa mendjadi langganan jang tetap."


Kembali ke kitab tersebut, saya mendapatkannya seminggu yang lalu (29/7) di kediaman Ibu Mawardi, di Kompleks Perumahan Sutri, Sobo, Banyuwangi. Ia mewarisinya dari almarhum ayahnya yang merupakan santri Kiai Hasyim dan aktivis NU Banyuwangi, KH. MS. Achyat Arsyad. Namun, jika merujuk pada parateks yang tertulis, kitab ini milik KH. Busairi. Jika tak luput, ia adalah aktivis NU yang berasal dari Singonegaran, Banyuwangi. Ia sezaman dengan Kiai Achyat.
Jika dihitung usianya, kitab ini telah bertahan selama 78 tahun. Lebih panjang dari usia penulisnya sendiri, Kiai Hasyim, yang hanya hidup selama 76 tahun (1871-1947). Benar kata Pram, "menulis adalah bekerja untuk keabadian".

Penulis: Ayung Notonagoro

 

 

Tags