NU Belanda Salurkan Bantuan 1.703 Euro Untuk Korban Gempa Lombok 

 
NU Belanda Salurkan Bantuan 1.703 Euro Untuk Korban Gempa Lombok 

LADUNI.ID,JAKARTA-Pengurus Cabang Istimewa NU Belanda menggalang dana untuk membantu korban gempa Lombok Nusatenggara Barat. Penggalangan dana itu merupakan bentuk kepedulian warga negara negara Indonesia yang berada di Belanda terhadap musibah di Lombok. Hasil penggalangan dana tersebut kemudian disalurkan langsung ke NU Care-LAZISNU Pusat. Dana yang terkumpul sebesar 1.703 Euro atau sekitar 28,495 juta rupiah.

Penyaluran bantuan diserahkan oleh Wakil Rais Syuriyah PCINU Belanda Fachrizal Afandi kepada Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj “Alhamdulillah, sampai hari ini PCINU Belanda telah mengumpulkan dana sebanyak 1.703 Euro. Itu per siang tadi. Sampai detik ini, pengumpulan masih berjalan. Animo masyarakat di Belanda, baik Nahdliyin maupun di luar Nahdliyin itu cukup besar. Bantuan mereka disalurkan lewat LAZISNU PCINU Belanda,” kata Fachrizal pada acara Peluncuran Buku Peta Jalan NU Abad Kedua di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (13/08) malam.

Lebih lanjut Fachrizal menyampaikan, di Belanda, penggalangan dana juga dilakukan lewat pertunjukkan musik dan budaya. Penggalangan dana sudah dilakukan selama seminggu dan menyasar masyarakat secara umum. 

"Mulai tanggal 6 Agustus. Itu kita juga di luar ekspektasi karena tidak hanya mahasiswa, Nahdliyin yang ada di Belanda. Saya dengar ada mukimin di Belanda sedang melakukan penggalangan dana lewat musik budaya. Dan nantinya akan disalurkan juga untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Lombok, yang sedang kesusahan karena ada bencana gempa bumi. Bahkan masyarakat non muslim juga menitipkan uang sumbangannya ke kita," kata mahasiswa jenjang doktoral Fakultas Hukum Universitas Leiden itu.

Selain menggalang dana untuk bantuan ke Lombok, NU Care-LAZISNU Belanda juga mengumpulkan dana demi menguatkan dakwah Islam Nusantara di Belanda. Selain itu dengan dana LAZISNU, kata Afandi, bisa membantu teman-teman mahasiswa KKN selama di Belanda. Fasilitas tempat tinggal, transportasi. Ada enam orang dari UIN Sunan Ampel. Semoga ke depan UNU. Mereka disebar ke beberapa kota, Rotterdam, Den Haag, Amsterdam, Leiden, Wageningan. Enam orang ini kita sebar untuk memperkuat dakwah Islam Aswaja An-Nahdliyah atau yang biasa disebut Islam Nusantara itu.

“Belum satu tahun sebenarnya. Salah satu kenapa LAZISNU cukup baik, karena sosok ketuanya, Muhammad As’ad, dosen Unhasy, yang memiliki ghiroh untuk melakukan filantropi cukup baik. LAZISNU minimal bisa sama dengan lembaga filantropi yang sudah mapan sekarang. Kalau bisa, lebih besar, karena potensi NU luar biasa,” harapnya.