Nikmat Sehat dan Nikmat Waktu Luang Sering Menipu Manusia

 
Nikmat Sehat dan Nikmat Waktu Luang Sering Menipu Manusia
Sumber Gambar: Pinterest,Ilustrasi: Laduni.id

 

Laduni.ID, Jakarta – Dalam kehidupan ada banyak nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita sebagai makhluk ciptaan-Nya, yang menjadikan kita tidak punya alasan untuk tidak taat kepada-Nya. Karena dengan nikmat-nikmat tersebut kita dapat merasakan berbagai kesenangan, ketentraman, serta berbagai kemudahan dalam menjalani hidup ini. Dalam Surat An Nahl ayat 18 Allah SWT mengingatkan kepada kita akan banyaknya nikmat yang telah diberikan:

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. An Nahl 16:18)

Nikmat sehat dan waktu luang adalah dua hal yang seringkali diabaikan oleh manusia, termasuk kita. Rasulullah SAW sudah mengingatkan kepada umat Islam melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

“Dari sahabat Abdullah bin Abbas bahwasannya Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tidak bisa memanfaatkannya. Ialah nikmat sehat dan nikmat luang waktu.” (HR. Al-Bukhari)

Syekh Imam Nawawi dalam kitab Riyadu Al-Shalihin menjelaskan hadis ini, bahwa banyak manusia yang terkecoh dengan dua jenis nikmat yang telah diberikan kepada mereka, yaitu nikmat kesehatan serta nikmat kesempatan (waktu luang). Karena banyak manusia walaupun dalam keadaan sehat dan waktu yang luang namun mereka tidak mampu melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah, dan tidak mampu meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT.

Ibnu Baththol juga pernah mengatakan, "Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu."

Dari dua kutipan di atas, kita dapat memahami bahwa kesehatan dan waktu luang adalah anugerah yang seharusnya tidak diabaikan. Kesehatan memungkinkan kita untuk melakukan berbagai aktivitas dengan baik, sementara waktu luang memberi kita kesempatan untuk istirahat, bersantai, dan menikmati hidup. Namun, seringkali kesibukan dan tekanan hidup membuat manusia lupa akan pentingnya dua hal ini.

Kesehatan adalah kekayaan yang paling berharga. Tanpa kesehatan yang baik, segala kegiatan dan pencapaian menjadi terbatas. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh merupakan tanggung jawab yang harus diprioritaskan. Ini termasuk pola makan sehat, olahraga teratur, dan perawatan medis yang tepat.

Sementara itu, waktu luang merupakan waktu yang sangat berharga dalam kehidupan modern yang penuh dengan kesibukan. Waktu luang memberi kita kesempatan untuk merefleksikan diri, mengejar hobi, bersosialisasi dengan keluarga dan teman, atau bahkan sekadar bersantai dan menikmati keindahan alam. Memanfaatkan waktu luang dengan bijaksana dapat memberikan manfaat besar bagi keseimbangan hidup dan kesejahteraan mental.

Namun, dalam realitasnya, banyak orang yang mengabaikan dua hal ini. Kebiasaan hidup tidak sehat, seperti kurang tidur, pola makan yang buruk, dan kurangnya olahraga, seringkali dianggap remeh padahal dapat berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang. Begitu pula dengan pengelolaan waktu luang yang kurang efektif, seperti terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial atau menonton televisi, tanpa melakukan aktivitas yang bermanfaat.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari betapa berharganya nikmat sehat dan waktu luang, serta mengambil langkah-langkah konkret untuk menjaga dan memanfaatkannya dengan baik. Ini termasuk mengadopsi gaya hidup sehat, mengatur jadwal dengan bijaksana, dan menghindari kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan dan membuang-buang waktu.

Dengan menyadari pentingnya nikmat sehat dan waktu luang, kita dapat hidup lebih bermakna dan produktif. Menjaga kesehatan tubuh dan pikiran akan memberi kita energi dan kekuatan untuk mengejar impian dan mencapai tujuan hidup. Sementara itu, memanfaatkan waktu luang dengan baik akan membuat hidup lebih seimbang dan memuaskan.

Dalam kesimpulannya, nikmat sehat dan waktu luang adalah dua anugerah yang seharusnya tidak diabaikan. Kesehatan yang baik dan waktu luang yang diisi dengan kegiatan yang bermanfaat akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Mari kita bersyukur atas nikmat ini, dan berusaha untuk menjaga serta memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 22 Agustus 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Lisantono
Sumber: Ustadz Syarifudin Cahyono