Teknologi Tepat Guna, Sampah Plastik Diubah Jadi Bahan Bakar Alternatif dengan Alat Sederhana

 
Teknologi Tepat Guna, Sampah Plastik Diubah Jadi Bahan Bakar Alternatif dengan Alat Sederhana

LADUNI.ID, Undip - Program monodisiplin KKN Undip Tim II dengan mengadakan kegiatan Workshop bertempat di Desa Sokawangi Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang bertemakan “Pemanfaatan Sampah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif dengan Alat Pengolah Sederhana”.

kegiatan ini menghadirkan narasumber Bagas Radityo, mahasiswa Teknik Mesin dan dihadiri oleh pengurus dan anggota Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) “Patriot”.

Dalam sambutannya Kepala Desa Sokawang Sutikno, berterima kasih kepada seluruh Mahasiswa Undip yang selalu siap membantu warganya dan kedatangannya selalu di tunggu-tunggu.

“Saya berterima kasih karena Mahasiswa KKN Undip selalu siap dan siaga untuk membantu warga Desa Sokawangi. KKN yang merupakan program tahunan ini memang menjadi salah satu penggerak di desa- desa khususnya Jawa Tengah. Kedatangannya selalu ditunggu dan disambut baik oleh para warga,” ucap Sutikno

Kegiatan workshop tersebut terdiri dari edukasi tentang pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif, kemudian mahasiswa mendemonstrasikan cara  menggunakan alat pengolah sampah plastik tersebut. Prototype alat pengolah sampah plastik  terinspirasi dari alat yang diciptakan oleh seorang petugas kebersihan di Blitar, Bapak Muryani.

Alat dibuat dengan memanfaatkan kaleng biskuit bekas dan pipa logam berdiameter kurang lebih 1 inci serta panjang 1 meter. Pipa logam dihubungkan dengan kaleng secara horizontal dengan sudut kemiringan pipa sebesar 45 derajat. Sampah plastik yang sudah dicacah, dimasukkan ke kaleng kemudian ditutup rapat, lalu dibakar dengan kompor atau tungku.

Pipa logam dibalut dengan kain bekas yang ditetesi air dingin sebagai kondensor (pendingin) agar dapat mendinginkan gas yang mengalir dari pemanasan plastik dalam kaleng dan berubah menjadi minyak. Gas dan minyak tersebut merupakan produk dari alat pengolah sampah plastik sederhana yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif. Alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif memanfaatkan proses pirolisis.

Para peserta workshop pun terlihat antusias dengan adanya kegiatan ini. Antusias peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Kedepannya LKM yang didukung oleh Balai Desa akan membuat alat pengolah sampah tersebut.

“Kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat. Kami menemukan salah satu solusi untuk menanggulangi sampah plastik tersebut,” ujar Ketua LKM.