Mohammad Sadig Pasha: Potografer Pertama yang Mengabadikan Kota Makkah

 
Mohammad Sadig Pasha: Potografer Pertama yang Mengabadikan Kota Makkah
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dilansir di Arab News pada Kamis (23/8), Ghaffar mencatat pengalamannya di Makkah pada 1884-1885 di sebuah buku harian. Ia juga menceritakan kisah itu pada mentornya, seorang cendekiawan Belanda Christiaan Snouck Hurgronje melalui surat. “Ketika bertemu di Makkah, Ghaffar sudah mempraktikkan fotografi, tetapi dengan sedikit pendekatan sistematis pada objeknya,” kata Hurgronje dalam bukunya.

Sangat sedikit sumber yang menceritakan ihwal Abdul Ghaffar, seorang fotografer pertama yang mengabadikan foto-foto Kota Makkah. Namun, karyanya tentang musim haji menjadi karya yang tidak akan usang untuk dibicarakan 130 tahun kemudian. Antara 1886 hingga 1889, Ghaffar mengabadikan sekitar 250 foto Makkah dan penduduknya, serta foto-foto pertama jamaah selama musim haji. Hurgronje adalah yang pertama mengakui karya Ghaffar menampilkan bakat artistik yang cukup besar.

Selain cintanya untuk fotografi, Ghaffar bekerja sebagai dokter gigi, pembuat jam tangan, pembuat senjata, dan smelter untuk emas dan perak. Namun, minat terbesarnya terletak pada teknik fotografi modern yang diperkenalkan oleh Hurgronje. Ghaffar ingin sekali belajar lebih banyak soal fotografi. Karena itu, Hurgronje menawari Ghaffar untuk menggunakan studio fotografinya.

Setelah Hurgronje dipaksa meninggalkan Semenanjung Arab, Ghaffar menggunakan cetakan albumen dan 144 piring kaca yang ditinggalkan oleh orang Belanda itu. Hurgronje percaya peninggalannya itu bisa memanipulasi materi yang diambil Ghaffar.

Ghaffar membagikan foto-fotonya dengan Hurgronje dan jelas karyanya dipengaruhi oleh surat-menyurat dengan fotografer Belanda itu. Namun, Ghaffar tidak menyetujui keinginan Hurgronje yang mengusulkan untuk membidik penggambaran perempuan, budak, orang miskin, dan elemen antropologis lainnya.

Ghaffar hanya mengambil beberapa yang menarik perhatiannya. Kemudian, fotografer misterius itu mengirim lebih dari 250 foto yang dicetak ke Hurgronje dalam 15 pengiriman antara 1886 dan 1889.

Hurgronje menerbitkan sejumlah foto-foto itu dalam bukunya. Karya-karya sisa Ghaffar yang belum diterbitkan atau setidaknya gambar-gambar yang dikaitkan dengannya, disimpan di Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda dalam arsip Snouck Hurgronje. Lagi-lagi, foto-foto itu terdaftar sebagai karya di bawah nama fotografer Belanda.

Dalam sebuah publikasi pada 1889, yang menampilkan koleksi foto jamaah haji pertama selama musim haji, Hurgronje menyebutkan Ghaffar hanya sebagai seorang dokter dari Makkah yang dia didik.

Hari ini, gambar-gambar itu berbicara menawarkan cerita alternatif penggambaran umum Semenanjung Arab dari era itu. Seluruh koleksi itu bernilai hingga 120 ribu poundsterling (160 ribu dolar AS). Di dalamnya termasuk foto pertama Kiswah Al-Ka'bah di Makkah, gambar masjid dan Ka'bah Suci, tenda-tenda jamaah di Gunung Arafah, dan lukisan di Masjid Nabawi di Madinah.

Namun ada beberapa perbedaan perihal fotografer pertama yang mengabadikan pemandangan Makkah. Misalnya dalam lansiran INDONESIA.GO.ID menyatakaan, bahwa berdasarkan catatan sejarah jawabannya cukup sulit. Jan Just Witkam, peneliti dari Leiden pernah membuat satu pemaparan khusus tentang hal ini. Materi pemaparannya dia beri judul Mecca's First Photographers 1880-1890 (2013).

Dunia mengenal Snouck Hurgronje, orientalis besar Belanda, sebagai salah seorang yang pertama kali membawa peralatan fotografi ke Makkah. Faktanya, saat dia membawa peralatan ke sana pada 1885 ternyata sudah ada sebuah studio fotografi yang siap untuk digunakan. Studio itu milik seorang tukang gigi dan ahli pengobatan dari Baghdad, yang entah kebetulan atau tidak namanya sama dengan nama Snouck ketika dia konversi ke Islam. Namanya Abdul Ghaffar, lengkapnya Sayid Abdul Ghaffar bin Abdurrahman Al-Baghdadi.

Ternyata sebelum kedua Abdul Ghaffar itu, ada seseorang yang tercatat lebih dahulu merekam Makkah dan Madinah dalam format fotografi. Sebuah iklan pameran foto dengan catatan tahun 1881 mencatat penjualan 12 (dua belas) foto yang dibuat oleh Muhammad Sadiq Bey alias Mohammad Sadig Pasha. Dia adalah petugas kesultanan Usmani yang berasal dari Mesir. Dia juga adalah seorang insinyur.

Mohammad Sadig mempunyai latar belakang pendidikan politeknik di Prancis. Menurut perkiraan dia belajar fotografi di sana pada kisaran 1840-an. Catatan pameran foto itu memperlihatkan kalau dia adalah pemenang penghargaan Medali Emas dari The Third International Geographical Congress and Exhibition yang digelar di Venesia di tahun 1881. Salah satu foto lanskap Makkah yang memperlihatkan keramaian jemaah haji di sekitar mimbar Kabah tercatat dia buat pada tahun 1880.
 


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 24 Agustus 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
___________________
Editor: Kholaf Al Muntadar