Dayah Warkop#2: Sejarah Kopi dan Warkop

 
Dayah Warkop#2: Sejarah Kopi dan Warkop

LADUNI.ID I KOLOM- Dewasa ini disamping dayah sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di dunia juga nusantara, hendaknya para masyarakat dayah terutama kepada insan dayah, dewan guru, sang pemimipinan dayah dan juga unnsur dayah lain untuk memikirkan bagaiamana mendesain sebuah dayah dengan inovasi tertentu sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu diantaranya dengan mejadikan warung kopi (warkop) sebagai media untuk berdakwah.

Dalam penelusuran sejarah warung kopi atau kedai kopi menunjukkan  Indonesia merupakan negeri pertama di luar Arab dan Afrika yang membudidayakan kopi secara sukses. Sebagian catatan lain menyebutkan bahwa di Eropa sudah ada sebelum kopi dibudidayakan di Indonesia.Terlepas dari perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan sejarawan, tradisi minum kopi sudah cukup tua di Indonesia termasuk Aceh, terutama di kawasan Asia.

Kopi dihadirkan pertama kali ke khalayak publik sebagai jasa warung kopi, atau disebut kiva han atau ada juga yang menyebut qahveh khaneh (artinya pencegah kantuk), adalah di Konstatinopel (Istambul) Turki pada tahun 1475. Waktu itu hanya ada satu warung kopi. Tujuh puluh sembilan tahun kemudian, tepatnya tahun 1554 dua warung kopi dibuka lagi di Istambul. Di Turki kala itu warung kopi dikenal juga dengan sebutan ”school of wise”. Seiring semakin kuatnya kesultanan Ottoman di Turki melalui penaklukkan kerajaan-kerajaan di wilayah mediteranian, maka dari Turki kopi merambah masuk ke kota Venice (Italia) sekitar tahun 1615.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN