Nasihat Jack Ma: Kenali Orang yang Tepat Dijadikan Kawan dan Orang yang Harus Dihindari

Laduni.ID, Jakarta - Di tengah maraknya bisnis startup yang menjamur, kisah sukses dan prinsip bisnis yang jelas menjadi pelajaran berharga. Generasi muda pengusaha kini berhadapan dengan ekosistem yang dinamis, di mana inovasi, teknologi, dan kecepatan menjadi kunci, tetapi integritas, ketekunan, dan kemampuan memilih orang yang tepat tetap menjadi fondasi utama.
Prinsip yang dapat dipetik adalah mengenali tipe orang yang sulit dibantu, seperti mereka yang mengesampingkan kebenaran demi keuntungan, egois, atau tidak memiliki prinsip yang jelas. Membantu orang semacam ini sering sia-sia karena mereka tidak sejalan dengan etika dan tanggung jawab.
Sebaliknya, rekan yang ideal adalah mereka yang saling percaya, memiliki visi dan nilai kemanusiaan yang sejalan, mampu berkomunikasi dengan baik saat menghadapi masalah, serta memiliki semangat berkorban dan toleransi tinggi. Dalam dunia startup yang penuh tekanan, kualitas inilah yang membedakan bisnis yang sukses dan berkelanjutan dari yang mudah gagal.
Selain itu, penting juga untuk menjauhi orang dengan ambisi pribadi berlebihan, tanpa misi hidup, pesimis, atau tanpa falsafah hidup. Dalam ekosistem startup modern, di mana risiko tinggi dan persaingan sengit, berbisnis dengan orang semacam ini dapat menghancurkan semangat tim dan peluang pertumbuhan.
Nasihat Jack Ma yang dulu ia sampaikan tetap relevan hingga sekarang. Ia menekankan pentingnya kerja keras, ketekunan, dan keberanian menghadapi kegagalan. Menurutnya, kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi bagian dari proses belajar.
Ia juga menekankan bahwa sukses bukan hanya soal uang, tetapi soal memberi manfaat bagi banyak orang, menjaga integritas, dan berpegang pada prinsip. Nilai-nilai ini menjadi fondasi penting agar bisnis tidak hanya cepat berkembang, tetapi juga berkelanjutan dan bermakna, terutama di era digital yang serba cepat dan kompetitif.
Jack Ma sendiri adalah contoh nyata dari perjalanan ini. Lahir di Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok, pada 10 September 1964, ia kini berusia 60 tahun. Sejak usia 12 tahun, ia tertarik pada bahasa Inggris dan bekerja sebagai pemandu wisata di hotel dekat Danau Hangzhou, yang membantunya mengembangkan keterampilan komunikasi dan pemikiran terbuka.
Dari pengalaman awal itu, Jack Ma tumbuh menjadi pendiri dan mantan Chairman Eksekutif Alibaba Group, raksasa e-commerce asal Tiongkok, sekaligus warga China Daratan pertama yang muncul di majalah Forbes dan tercatat sebagai miliarder dunia.
Pada 2015, ia masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia, menempati posisi ke-22. Perjalanan hidupnya membuktikan bahwa integritas, visi, ketekunan, dan kebijaksanaan dalam memilih orang adalah kunci sejati kesuksesan baik bagi perusahaan besar maupun startup yang baru merintis langkahnya di dunia bisnis modern.[]
Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 6 Maret 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...