NU Peduli Targetkan 1000 Huntara Dibangun di Lombok

 
NU Peduli Targetkan 1000 Huntara Dibangun di Lombok

LADUNI.ID, Lombok -  Tahap tanggap darurat penanganan bencana gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berakhir pada Sabtu (25/8/2018), dan selanjutnya akan berlaku tahap transisi darurat ke pemulihan, dibutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk bisa memulihkan keadaan dan segera membangun lombok agar lombok bisa bangkit sehingga sarana dan prasarana vital segera pulih kembali, supaya masyarakat dapat mulai melakukan aktifitasnya sehari-hari dan menggerakkan kembali roda perekonomian.

Tim Nahdlatul Ulama Peduli (NU Peduli) Lombok, dari awal secara konsisten membantu korban terdampak Gempa lombok selain terus menyalurkan bantuan kemanusiaan, Tim Nahdlatul Ulama Peduli (NU Peduli) Lombok juga akan membangun sedikitnya seribu hunian sementara (huntara) bagi korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana Indonesia (LPBI) NU, Rurid Rudianto mengatakan, keberadaan huntara menjadi prioritas utama dalam penanganan korban gempa mengingat masih banyaknya warga yang tinggal di pos pengungsian.

Menurutnya, bantuan rehabilitasi rumah dari pemerintah masih memerlukan waktu yang cukup panjang. "Proses transisi enam bulan ada persoalan dari pengungsian, mereka mau tinggal di mana sebelum dibangun, jadi ini pekerjaan rumah lembaga nonpemerintah karena pemerintah tidak menyediakan (huntara)," katanya, dalam jumpa pers, di Posko NU Peduli, Kota Mataram, Senin (3/9/2018).

Ia menjelaskan, NU Peduli Lombok menargetkan seribu huntara, 100 MCK, 500 sekolah darurat, dan 100 masjid darurat yang ditargetkan rampung pada satu sampai dua bulan ke depan.

Nantinya, kata Rurid, proses pembangunan huntara maupun fasilitas umum darurat akan melibatkan masyarakat terdampak.

"Ada dialog antara tim NU Peduli Lombok dengan warga korban gempa Lombok maunya seperti apa, kan kondisi Lombok ada yang dataran rendah dan tinggi. Kita dorong juga warga memanfaatkan potensi lokal dengan sisa-sisa bangunan," kata Rurid Rudianto, saat memberi keterangan mengenai pembangunan seribu huntara.

Masyarakat Lombok segera bangkit dan bisa menata kehidupannya menjadi lebih baik.