Hijrah Pendidikan #1: Esensi Hijrah Dalam Perspektif Historis

 
Hijrah Pendidikan #1: Esensi Hijrah Dalam Perspektif Historis

LADUNI.ID I KOLOM- Permulaan tahun baru Islam lebih dikenal dengan tahun hijrah atau Muharram. Mengupas hijrah tidak lepas dari sejarah tahun baru Islam tersebut.  Hijrah dalam aplikasinya mempunyai multi dimensi tergantung perspektif mana yang kita kupas. Salah satunya hirah dunia pendidikan. Pengertian hijrah itu sendiri sangat luas. Ini sebagaimana disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:“Hijrah belum berakhir sehingga berakhirnya taubat, dan taubat tidak akan berakhir sehingga matahari terbit dari sebelah barat” (H.R. Ahmad no. 17030 dan H.R. Abu Dâwud 2/337 no. 2479).

Tentu saja ucapan Rasulullah SAW ini mengisyaratkan bahwa hijrah dalam arti luas tanpa dibatasi waktu, artinya berlaku sepanjang masa dan sudah menjadi sunnatullah bagi manusia. Adapun hijrah dalam maknanya yang khusus, adalah hijrahnya Rasulullah SAW dan para shahabatnya keluar dari mekkah hingga pembebasan mekkah dari cengkraman orang-orang yang memusuhi dakwah rasulullah. Inilah yang dikenal dalam sejarah sebagai peristiwa Fathu Makkah. (Syekh Muhammad Abdullah al-Khâtib, kitab Min Fiqhil Hijrah)

Pengertian Hijrah

Hijrah secara bahasa artinya meninggalkan dan pindah, baik fisik maupun mental-spiritual. Berpindah menunjukkan adanya dinamika dan transformasi. Manusia perlu hijrah karena perbaikan kualitas hidup menuntut adanya transformasi fisik dan mental- spiritual. Oleh karena itu, di antara ayat yang turun kepada Nabi Muhammad SAW pada awal kenabiannya adalah perintah hijrah. "Dan hendaklah engkau hijrah (tinggalkan) dosa besar" (QS. Al-Mudatstsir [74]: 5).     

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN