AI, Solusi Baru Untuk Memprediksi Kanker

 
AI, Solusi Baru Untuk Memprediksi Kanker

AI, artificial intelligence, atau kecerdasan buatan dikembangkan untuk memprediksi bagaimana kanker dapat berubah dan menyebar pada pasien oleh tim peneliti yang berafiliasi dengan beberapa institut di Ameriaka dan Inggris.

Memahami dengan baik proses evolusi terjadi dianggap oleh banyak orang sebagai bagian penting untuk mencegah terjadinya kanker tersebut.

Selama bertahin-tahun, menurut hasil yang dipublikasikan dalam Nature Method para ilmuan peneliti kanker terlah menmukan bahwa sel tumor dan kanker berevolusi, memahaminya memungkinkan para peneliti untuk mengubah bentuk dan cara penyebarannya.

Para ilmuan mengumpulkan contoh jaringan kanker dan tumor dari pasien dengan harapan menemukan pola bagaimana mereka berubah. Namun, cara ini terbukti sulit, karena ketika tumor tumbuh, mereka juga cenderung mengembangkan mutasi yang tidak berdampak pada kemampuan mereka untuk menyebar.

Cara lain, peneliti berusaha untuk menambahkan suatu mesi ke dalam proses pengumpulan tersebut untuk melacak perubahan evolusioner dan dapat mempelajari perubahan polanya. Mereka menamakannya Revolver.

Aplikasi baru ini menggunakan algoritma dan data yang terkumpul untuk mempelajari  mutasi dan mendeteksi pola. Mereka mengisikan data yang menggambarkan 768 tumor dari 178 pasien, masing-masing memiliki kanker payudara, ginjal, usus atau paru-paru.

Sistem mencari pola mutasi antara pasien yang tampaknya terkait dengan perubahan yang memungkinkan penyebaran tumor. Selanjutnya, mereka menerapkan apa yang telah dipelajari sistem tersebut kepada pasien baru.

Sebagai cara untuk menilai keadaan tumor yang baru berkembang, teridentifikasi secara benar pada 95 pasien kolorektal yang memiliki mutasi sebagai penyebab evolusi pada payudara, ginjal. dan kanker paru-paru.

Para peneliti mencatat bahwa Revolver hanyalah salah satu langkah pertama menuju pengembangan alat berbasis komputer untuk memprediksi lebih baik bagaimana tumor dan kanker akan berevolusi.

Alat seperti itu akan mempermudah dokter untuk merumuskan rencana perawatan terbaik untuk pasien penderita tumor dan kanker di masa yang akan datang.