Metode Rasional Dalam Perspektif Pendidikan Islam

 
Metode Rasional Dalam Perspektif Pendidikan Islam

LADUNI.ID, KOLOM- Metode merupakan bagian integral dari epistemologi, karena epistemologi mencakup banyak pembahasan termasuk metode. Metode epistemologi pendidikan Islam adalah sebagai metode-metode yang dipakai dalam menggali, menyusun dan mengembangkan pendidikan Islam. Dengan kata lain, adalah metode-metode yang dipakai dalam membangun ilmu pendidikan Islam.

Metode epistemologi pendidikan Islam adalah metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang pendidikan Islam. Ada perbedaan antara metode epistemologi pendidikan Islam dengan metode penelitian pendidikan Islam. Metode epistemologi Islam lebih berada pada tataran pemikiran filosofis, sedangkan metode penelitian pendidikan Islam berada pada tataran teknis dan operasional. Metode epistemologi pendidikan Islam merupakan alat filsafat yang membahas pengetahuan pendidikan Islam.

Metode epistemologi pendidikan Islam berusaha membangun, merumuskan dan memproses pengetahuan tentang pendidikan Islam. Menurut Mujamil Qomar dari perenungan-perenungan terhadap ayat-ayat Al-Quran, Hadits Nabi dan penalaran sendiri, untuk sementara didapatkan lima macam metode yang secara efektif untuk membangun pengetahuan tentang pendidikan Islam, yaitu:

 Metode Rasional (Manhaj ‘Aqli)

Metode Rasional adalah metode yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria kebenaran yang bisa diterima rasio. Menurut metode ini sesuatu dianggap benar apabila bisa diterima oleh akal, seperti sepuluh lebih banyak dari lima. Tidak ada orang yang mampu menolak kebenaran ini berdasarkan penggunaan akal sehatnya, karena secara rasional sepuluh lebih banyak dari lima.

Metode ini dipakai dalam mencapai pengetahuan pendidikan Islam, terutama yang bersifat apriori. Akal memberi penjelasan-penjelasan yang logis terhadap suatu masalah, sedangkan indera membuktikan penjelasan-penjelasan itu. Penggunaan akal untuk mencapai pengetahuan termasuk pengetahuan pendidikan Islam mendapat pembenaran agama Islam.

Machfudz Ibawi berani menegaskan, bahwa bahasa Al-Quran seluruhnya bersifat filosofis, dengan pengertian tidak mudah dimengerti tanpa mencari, menganalisis atau menggali sesuatu yang tersimpan dibalik bahasa harfiah. Oleh karena itu dibutuhkan pemikiran yang makin rasional dan logis sebagai media atau alat untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap kandungan Al-Quran sebagai cermin dari ajaran Islam.

Teori-teori yang diformulasikan oleh ilmuwan-ilmuwan Islam tidak banyak dipakai sebagai landasan dalam membahas masing-masing disiplin ilmu karena masih kalah oleh teori barat. Bahkan yang paling berbahaya secara intelektual adalah bahwa teori-teori barat telah dianggap baku dan disakralkan karena tidak pernah digugat. Teori-teori pendidikan Islam yang dirumuskan pemikir-pemikir Islam zaman dahulu juga menjadi sasaran pencermatan kembali dengan menggunakan metode rasional.

Seharusnya metode rasional telah lama menjadi pegangan para filosof pendidikan Islam dalam merumuskan teori. Namun, dalam kenyataan belum banyak ahli filsafat pendidikan Islam yang memanfaatkan metode rasional ini. Pendidikan Islam selama ini secara sinis masih dianggap meniru pendidikan Barat. Jika diperhatikan landasan pendidikan Islam itu berupa Quran dan Sunnah, dan seharusnya tidak ada lagi peniruan.

Mekanisme kerja metode rasional yang kesekian kali dalam mencapai pengetahuan pendidikan Islam dilakukan dengan cara mengembangkan objek pembahasan. Sebenarnya melalui metode rasional saja dapat diperoleh khazanah pengetahuan pendidikan Islam dalam jumlah yang amat besar.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga

 

Sumber : Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam, Erlangga, Jakarta, 2008,