Samalanga dan Batee Iliek #2: Menelusuri Kerajaan Abad XIX

 
Samalanga dan Batee Iliek #2: Menelusuri Kerajaan Abad XIX

LADUNI.ID,SEJARAH- Perjalanan perkembangan agama islam dalam sejarah besar sekali. Agama islam dibawa oleh saudagar-saudagar arab dan mubaligh-mubaligh islam dari Arab. Penyebarannya dilakukan secara berangsur-angsur dengan damai. Mereka mendapat izin untuk menetap dalam Kerajaan Samalanga.

Demikianlah keadaan Kerajaan Samalanga yang pada abad XIX didiami oleh 30.000 jiwa. Penduduknya orang-orang sederhana dan baik hati. Kebenaran dan hidup baik sangat dihargai.

Sistem kelompok masyarakat pada umumnya menganut sistem kekeluargaan. Kedua orang tua sangat berperan dalam mendidik anak-anaknya, terutama dalam hal agama. .

Bidang usaha lain bagi masyarakat Samalanga pesisir adalah ke laut. Nelayan yang pergi ke laut sangat memahami keadaan cuaca yang diketahuinya dengan mengamati keadaan peredaran bintang-bintang di langit.

Ini penting mengingat pelayaran mereka yang jauh ke tengah laut, mengandung resiko yang besar. Hukum adat laot mengatur masalah penangkapan ikan, nelayan, upah tenaga kerja, dan sebagainya. Dalam memelihara binatang sebagian besar merupakan mata pencaharian tambahan. Seperti memelihara ayam, sapi, kerbau, kambing, dan itik.

Sebagaimana masyarakat Aceh lainnya, masyarakat Samalanga dalam melengkapi kebutuhan hidupnya selalu menjaga keseimbangan antara alam dan benda di sekitarnya.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Aceh

(Sumber: Zubaidah, Bate Ilie’ Yang Menyimpan Sejarah)