ITS Siap Tampung Mahasiswa Untad Palu yang Terkena Dampak Bencana 

 
ITS Siap Tampung Mahasiswa Untad Palu yang Terkena Dampak Bencana 

LADUNI.ID,SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya siap memberikan bantuan pendidikan berupa kuliah gratis di ITS, kepada para mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu yang tidak bisa lagi mengikuti perkuliahan akibat terdampak gempa bumi yang terjadi pada akhir bulan September lalu. Bangunan Gedung Untad mengalami kerusakan parah akibat gempa pada Jumat pekan lalu sehingga seluruh aktivitas kampus dihentikan dan para mahasiswa tidak dapat lagi melanjutkan kuliahnya.

Rektor ITS Prof Joni Hermana menagatakan, bantuan pendidikan ini awalnya tercetus karena Rektor Untad, Prof Muh Basir Cyio mengabarkan melalui grup whatsapp Majelis Rektor bahwa fasilitas kampus mereka, khususnya teknik mengalami kerusakan yang cukup parah. Sehingga, kegiatan akademik tidak bisa dilakukan. Mendengar hal itu, Joni Hermana selaku Rektor ITS langsung menanggapi dan menawarkan bantuan. 

“Saya mengatakan kepada Rektor Untad, kalau misalnya kondisinya seperti itu, sambil menunggu proses pemulihan bangunan bagaimana kalau mahasiswanya dititipkan di ITS?” kata Joni kepada Rektor Untad melalui pesan singkat di grup Majelis Rektor saat ditemui di gedung Rektorat ITS, Rabu (3/10), 

Atas bantuan pendidikan ini, ITS akan siap untuk menampung para mahasiswa Untad yang ingin berkuliah di ITS sembari menunggu kampus mereka siap untuk memulai kegiatan akademik kembali. Joni menjelaskan, selama menjalani perkuliahan di ITS nantinya, para mahasiswa tidak akan dikenakan biaya apa pun. Para mahasiswa juga akan disediakan asrama selama mereka menjalani perkuliahan di ITS.

“Bahkan kalau mereka kekurangan biaya, maka kita (ITS,red) akan berikan uang saku. Paling tidak sembari menunggu proses revitalisasi infrastruktur kampus, mereka akan kuliah di ITS selama satu semester. Jadi nilai mereka di ITS akan disetarakan di kampus mereka dengan sistem transfer kredit saja,” ujar guru besar Teknik Lingkungan ini.

Inisiasi ITS untuk memfasilitasi para mahasiswa Untad berkuliah sembari menunggu fasilitas kampus mereka diperbaiki ini, ditanggapi baik oleh para rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. 
“Lebih dari 30 universitas yang menyatakan kesanggupannya untuk menerima juga mahasiswa Untad,” tandasnya.

Kemudian terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2018 lalu, Rektor Untad juga sudah mengeluarkan surat himbauan kepada para mahasiswanya bahwa, perkuliahan tidak diberhentikan secara total. Tapi dapat ditempuh dengan pendekatan pembelajaran terpadu (blended learning), pembelajaran jarak jauh (distance learning), serta dapat ditempuh melalui perguruan tinggi di bawah koordinasi Majelis Rektor dan Forum Rektor dengan sistem ‘sit-in’ di perguruan tinggi yang berkenan menerima mahasiswa Untad.

Selain bantuan pendidikan ini, ITS juga sudah menyiapkan bantuan yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama Joni menuturkan berupa bantuan logistik untuk mengatasi kondisi darurat awal. Kemudian tahap kedua, yaitu tahap pemulihan infrastruktur yang juga sudah diterapkan pada bencana gampa bumi di Lombok.

“Tahap pemulihan itu mereka (para korban, red) tidak lagi bicara logistik tapi lebih ke infrastruktur. Nanti mungkin dari situ kita mencoba melihat kondisi di lapangan,” ungkapnya.

Ia menuturkan, karena ini berbeda dari kondisi bencana yang ada di Lombok, di kota Palu ini selain terjadi gempa, tanahnya juga ambles ke dalam dan ditambah dengan tsunami sehingga membawa air dan lumpur yang kemudian menimbun bangunan-bangunan infrastruktur yang ada di sana. 

“Kondisi tersebut agak sulit sehingga untuk bantuan berupa infrastruktur tidak bisa kami tentukan sekarang,” kata orang nomor satu di ITS tersebut.