Hoax dalam Islam

 
Hoax dalam  Islam

 

LADUNI.ID,OPINI- Mengupas hoax, dalam hal ini  Allah juga memperingatkan kita tentang bahaya berbohong dalam firman-Nya,berbunyi:  “Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan bohong.” (QS. Al-Hajj [22]: 30).

 

Telah disebutkan dalam tafsir Ibn Katsir dipertegas dengan hadits Rasulullah. “Maukah kalian aku bertitahukan tentang dosa terbesar di antara dosa-dosa besar?” Kami menjawab, “Tentu, ya Rasulullah.”

 

Beliaupun melanjutkan, “Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Pada waktu itu beliau duduk dengan bersandar, lalu beliau duduk dengan tegak, lalu meneruskan sabdanya, “Hati-hatilah (terhadap) perkataan bohong dan sumpah palsu.” Beliau terus-menerus mengulang-ulanginya hingga kami berkata: “Semoga beliau diam” (HR. Bukhari Muslim).

Islam melarang umatnya untuk berbohong (hoax) dan menyebarkan kebohongan itu sendiri. Namun  walaupun  demikian, kita juga sering menemukan beberapa dalil yang membolehkan untuk berbuat bohong karena dalam keadaan darurat.

Di antara hal-hal yang diperbolehkan untuk berbohong adalah: Pertama, bukan termasuk orang yang berbohong yaitu orang yang bertujuan untuk pemperbaiki orang yang sedang bermusuhan. Kedua, Berbohongnya suami untuk istrinya atau istri untuk suami karena tujuan untuk melestarikan hubungannya. Ketiga, berbohongnya pasukan karena untuk mengelabuhi musuh dalam peperangan. Menyikapi hal tersebut,

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Dayah Mudi Masjid Raya Samalanga,Aceh