KH Said Aqil Siroj: Simbol Relasi Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa

 
KH Said Aqil Siroj: Simbol Relasi Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa

LADUNI.ID, Jakarta - Jauh-jauh dari Jakarta, saya mengantar KH Said Aqil Siroj berziarah ke makam Arya Wiraraja, Raja pertama Lumajang di Kutorenon Lumajang. Raja V Lumajang, Arya Tepasana, mempunyai puteri Nyi Mas Tepasari yang diperisteri Sunan Gunung Djati. 

"Katanya, saya keturunan Sunan Gunung Jati, jadi saya bolak-balik kesini memang karena ada hubungan antara Lumajang dan Cirebon. Namun saya dari isteri Kanjeng Sunan yang dari bangsawan Demak." Ungkap Kiai Said Aqil. 

Bupati Lumajang, Cak Thoriq tampak sumringah. Para Pengurus NU Lumajang yang mengiringi pun tampak bersuka.

Pernyataan Kiai Said Aqil di atas mengundang diskusi. Di sini saya ingin menyampaikan bahwa maksud kalimat beliau, 'isteri dari Demak' itu sebenarnya yang dimaksud ya Nyi Mas Tepasari itu sendiri. Saat itu Arya Tepasana adalah pejabat Kesultanan Demak dan lebih dikenal sebagai bangsawan Demak daripada asal usulnya, Kerajaan Lumajang.

Dari pernikahan Sunan Gunung Jati dan Nyi Mas Tepasari melahirkan dua anak, yaitu Pangeran Pasarean dan Ratu Wulung Ayu. Nah, Kiai Said Aqil ini dari garis keturunan Pangeran Pasarean. Sedangkan Nyi Wulung Ayu diperisteri Pati Unus, Raja Demak II.

Inilah hal yang tidak diungkap Kiai Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU yang ternyata anak turun Kerajaan Lumajang.