KBI NTB Cetak 40 Orang Juru Bicara Pancasila

 
KBI NTB Cetak 40 Orang Juru Bicara Pancasila

Komunitas Bela Indonesia (KBI) adalah gerakan nasional yang berisi anak-anak muda milenial yang peduli Pancasila dan berjuang bersama-sama melawan ujaran kebencian dan hoax, baik yang menyebar didunia maya maupun dunia nyata. 

Hal tersebut diungkapkan Koordinator KBI Indonesia Yusep Munawar disela-sela pelatihan Juru Bicara Pancasila yang diadakan KBI Pusat bekerjasama dengam Qalama Institute Lombok pada 18-22 Oktober 2018 lalu di Dmax Hotel Praya.

Yusep mengatakan, orientasi KBI adalah mencetak kader-kader muda yang mencintai Indonesia serta mau ikut serta melakukan kampanye-kampanye positif untuk terwujudnya indonesia yang damai dan toleran. 

Dikatakanya, ujaran kebencian dan Hoax saat ini hampir menjadi keseharian masyarakat Indonesia terutama di Sosial Media. Karena itu, KBI menginisasi program-program positif seperti memperbanyak perjumpaan kebhinekaan, melatih anak-anak muda bagaimana mengisi dan mengelola media sosial serta memberikan ilmu debat baik di dunia nyata maupun Internet.

"KBI ingin, diantara mainstream generasi muda yang hanya mengkonsumsi dan memproduksi informasi-informasi negatif, ada sekelompok anak muda yang melawannya dengan isu-isu kreatif dan positif" ujarnya.

Berhasil mencetak 40 Kader KBI NTB

KBI berhasil menelurkan 40 Juru Bicara Pancasila yang siap bekerja positif untuk membela Indonesia dan NTB dalam isu-isu kemanusiaan, keadilan, kebebasan dan penanaman faham terkait nilai-nilai yang dikandung oleh Pancasila

KBI Pusat selama 4 hari mulai 18 Oktober sampai dengan 22 Oktober 2018 lalu, sukses melatih  40 orang Juru Bicara tersebut di Hotel DMax Praya Lombok Tengah. 

Untuk membekali peserta, KBI Pusat menghadirkan intelektual sekaligus dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. KH. Moqsith Ghazali, MA. Moqsit menyampaikan materi argumen - argumen keagamaan hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45.

Sementara itu untuk materi manajemen media sosial, KBI menghadirkan aktifis Safenet Matahari Timoer dan Ahmad Nurkholis untuk kemampuam menulis dan debat.

Di sesi Rencana Tindak Lanjut, 40 Peserta yang telah resmi menjadi anggota KBI NTB tersebut merencanakan berbagai program lanjutan yang akan didukung langsung oleh KBI Pusat.

Beberapa kegiatan yang berhasil direncanakan  antara lain, Kemah Kebhinekaan, Lomba Cerpen dan Vlog serta penanaman 1000 Pohon Mangrove di kawasan Sekotong Lombok Barat. kegiatan-kegiatan ini nantinya akan disatukan dalam event besar bernama Pesona Kebhinekaan Lombok Sumbawa 2019.

Diakhir acara, semua peserta membaca deklarasi Komunitas Bela Indonesia serta menunjuk Ahmad Jumaili, Direktur Qalama Institute sebagai Ketua Presidium Komunitas Bela Indonesia NTB