Puslitbang Kemenag RI Selenggarakan Workshop di Aceh

 
Puslitbang Kemenag RI Selenggarakan Workshop di Aceh

LADUNI.ID,Banda Aceh --Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menggelar Workshop Uji Coba Penyusunan Pedoman Model Dialog Kerukunan Umat Beragama di Aceh.

Workshop tersebut dibuka Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H M Daud Pakeh di Hermes Palace Hotel, Senin (29/10).

Dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan, Kakanwil menyampaikan sampai saat ini secara umum kondisi kerukunan umat beragama di Provinsi Aceh berjalan dengan baik dan harmonis.

"Bahkan, sejarah menjelaskan sejak zaman dahulu belum pernah terjadi konflik keagamaan yang serius di Aceh. Umat non muslim dapat hidup berdampingan dengan aman dan damai dengan masyarakat Aceh yang mayoritas muslim," ujar Kakanwil.

Berbagai peristiwa yang berpotensi memecah belah kerukunan umat di negeri tercinta ini sekarang sudah bersatu, lanjut Kakanwil.

Oleh karenanya, melalui kegiatan yang dilaksanakan tersebut, Kakanwil berharap hasilnya mampu memberikan sumbangan konstruksi bagi terpeliharanya dan kokohnya nilai-nilai Kerukunan Umat Beragama khususnya bagi masyarakat Aceh dan rakyat Indonesia secara umum.

Kabid Litbang Bimas Agama, Kerukunan dan Aliran Keagamaan, Sholahuddin, M. Pd dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, kepada Kasubbag Hukum dan KUB Kemenag Aceh beserta seluruh jajaran atas terselenggarakannya workshop.

"Ini kegiatan kedua yang diadakan setelah di Provinsi NTT (Kupang), dialog adalah salah satu cara untuk mencapai mufakat antara umat beragama, dengan dialog semua masalah akan terpecahkan," ungkap Sholahuddin.

Kegiatan itu bertujuan untuk terwujudnya Draft Buku Model Dialog Kerukunan Umat Beragama di Indonesia dan berlangsung sejak 29 s.d 30 Oktober 2018.

Selain itu, melalui kegiatan tersebut diinginkan dapat memantapkan nilai-nilai berkerukunan hidup yang harmonis antar pemeluk dan internal pemeluk agama yang dilandasi nilai-nilai saling menghargai, menghormati sesama pemeluk Agama.

Workshop diikuti 50 peserta terdiri dari Kabid Urais dan Binsyar, Pembimas Agama Kristen, Katholik, Hindu dan Buddha, Kakankemenag Banda Aceh, Kakankemenag Aceh Besar, unsur Kanwil Kemenag Aceh, Para Kepala KUA dan Penyuluh Agama dalam Kota Banda Aceh, Ketua FKUB Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh beserta utusannya, Para Tokoh Pemuka Agama dari unsur Ormas Keagamaan, Para Tokoh Perempuan dan Tokoh Pemuda.[]