Sumpah Pemuda #8: Masa Muda Sang  Permata Berharga

 
Sumpah Pemuda #8: Masa Muda Sang  Permata Berharga

LADUNI.ID, KOLOM- Rasulullah SAW telah memperingatkan umatpNya tentang sangat pentingnya masa muda itu, seseorang tidak akan dapat mencicipi hidup yang sempurna di masa tua. Melainkan dengan mempergunakan dan memanfaatkan masa muda seoptimal dan sebaik mungkin Bahkan bukan hanya di masa tua saja, tetapi untuk meneruskan kehidupan di negeri yang tiada negeri lainyakni di akhirat kelak.

Berangkat dari ini, maka Rasulullah Saw berpesan kepada kita dengan salah satu hadist beliau berbunyi: “Tidak tergelincir dua kaki seorang hamba pada hari kiamat, sampai Allah menanyakan empat hal:umurnya, untuk apa selama hidupnya dihabiskan; masa mudanya, bagaimana dia menggunakannya; hartanya, darimana dia mendapatkan dan untuk apa saja dihabiskan; dan ilmunya, apakah dia amalkan atau tidak.” (HR Tirmidzi).

Rasulullah juga mewanti kita sebgai umat-Nya, beliau bersabda,, “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara, (1) waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu …”(HR. Al-Hakim).

Seorang pemuda di bebankan untuk memiliki dedikasi yang tinggi dalam pengembaraan pengetahuan dan rasa ingin mengetahui yang lebih besar dan harus menjadi pelopor sense of curiosity (rasa keingintahuan yang tinggi) dalam lingkungan.Slogan sense of curiosity dalam pepatah arab dikenal dengan ungkapan “himmatul rizal tasqutu jibal” (semangat seorang  pemuda bisa menaklukan sebuah pegunungan).

Dalam menumbuhkan sikap sense of curiosity akan melahirkan iqrak (membaca) dengan ta’lim yang dikreasikan dengan motivasi instrik. Membaca itu dikonotasikan sebagai ta’lim (belajar).

Iqrak itu pintu gerbang menuju ke samudera ilmu pengetahuan. Iqrak pun tidak terbatas kepada yang tertulis (iqrak bil qalam) namun segala perubahan dan fenomena alam yang terjadi juga harus mampu di telaah dan di cerna yang di kenal dengan Iqra’ Kauniyah.

 

** Tgk. Abdul Hafidh, Tokoh Agamawan Muda Bireuen dan Dewan Guru Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga.