Sumpah Pemuda #9: Iqrak Sang Pemuda

 
Sumpah Pemuda #9: Iqrak Sang Pemuda

LADUNI.ID, KOLOM- Seorang pemuda di bebankan untuk memiliki dedikasi yang tinggi dalam pengembaraan pengetahuan dan rasa ingin mengetahui yang lebih besar dan harus menjadi pelopor sense of curiosity (rasa keingintahuan yang tinggi) dalam lingkungan.

Hal ini dijelaskan secara gambling dalam Al-Quran yang berbunyi: Bacalah dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan. Dia  telah  menciptakanmanusia darisegumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq:1-5).

Syekh al-Maraghi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa Allah memerintahkan kepada manusia supaya  dapat membaca tersebut harus diulang-ulang. Iikasinya dengan tanpa mengulang-ulang dan membiasakan dalam membaca tidak akan memberi kesan dan meresapnya ilmu dalam jiwa. Berulang-ualng perintah Allah SWT dalam pengertian sama dengan berulang-ulang membaca. Dengan demikian membaca itu merupakan salah satu bakat dari  Rasulullah SAW.

Dalam tafsir lainnya seperti Tafsir Al-Azhar, disebutkan  bahwa Rasulullah bukan orang yang pandai, beliau adalah ummi yang boleh dikatakan buta huruf.Namun Jibril mendesaknya untuk membaca sampai tiga kali meskipun Rasulullah tidak dapat menulis, pada akhirnya walaupun didesak tiga kali  rasulullah juga dapat menghafal diluar kepala.

Di samoing itu pemuda juga harus bersikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum, meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik, menjamin transparansi dan akuntabilitas publik, dan memberikan kemudahan akses informasi.Seorang pemuda juga di tekankan untuk mampu merealisasikan sosok  sense of curiosity dalam pepatah arab dikenal dengan ungkapan “himmatul rizal tasqutu jibal” (semangat seorang  pemuda bisa menaklukan sebuah pegunungan).

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags