Ziarah di Makam KH. Anas Abdul Jamil Buntet, Muqaddam Pertama Tarekat Tijaniyah

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Anas Abdul Jamil Buntet, Muqaddam Pertama Tarekat Tijaniyah

Daftar Isi

  1. Profil
  2. Lokasi Makam
  3. Haul
  4. Motivasi Ziarah Menurut Syeikh An Nawawi Banten
  5. Fadilah
  6. Peninggalan
  7. Oleh-oleh
  8. Sumber

 

Laduni.ID, Jakarta - KH. Anas Abdul Jamil adalah ulama besar dari Cirebon, beliau adalah pengasuh pesantren Buntet Cirebon. KH. Anas Abdul Jamil adalah pembawa Tarekat Tijaniyah pertama di Jawa.

Setelah kepulangannya dari Mekkah, KH. Anas Abdul Jamil menyebarkan ajaran Tarekat Tijaniyah di lingkungan Buntet, Cirebon, Jawa Barat, sehingga pada akhirnya berkembanglah dua tarekat secara bersamaan; Tarekat Syathariyah dipimpin oleh Kyai Abbas dan Tarekat Tijaniyah oleh Kiai Anas.

Keberadaan tarekat ini mendapat sambutan baik, sehingga pengikutnya bukan saja dari Cirebon, Jawa Barat, tetapi juga dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beberapa ulama diangkat muqaddam oleh KH. Anas Abdul Jamil, seperti adiknya sendiri, Kyai Akyas dan adik iparnya, Kyai Hawi, Kyai Murtadha, Kyai Abdul Khair (Buntet, Cirebon), Kyai Muhammad Shalih (Pesawahan, Cirebon), Kyai Bakri (Kesepuhan, Cirebon), Kyai Muhammad Rais (Cirebon), Kyai Ismail Badruzzaman (Garut, Jawa Barat), Kyai Muhammad (Brebes, Jawa Tengah), Kiai Sya’rani dan Syekh Ali Basalamah (Jati Barang, Brebes), Kyai Jauhari (Prenduan Sumenep, Jawa Timur) dan Kyai Khazin (Banyuanyar, Probolinggo).

1. Profil

KH. Anas Abdul Jamil terlahir dengan nama Muhammad Anas. Ibu beliau bernama Nyai Qori’ah dan ayah beliau bernama Kyai Abdul Jamil. Beliau adalah putra kedua dari empat bersaudara yang dilahirkan pada tahun 1883 M di Desa Pekalangan Cirebon. Kakaknya bernama KH. Abbas dan kedua adiknya bernama KH. Ilyas dan KH. Akyas. Keempat kakak adik ini sejak usia muda sudah memimpin pesantren secara estafet dari para pemimpin sebelumnya. Ayah beliau, KH. Abdul Jamil adalah putra KH. Muta’ad yang tak lain adalah menantu pendiri pesantren Buntet, Kiai Muqayyim.

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. Kyai Abdul Jamil
  2. Kyai Nasuha
  3. Kyai Sa’id
  4. KH. Hasyim Asy’ari
  5. Syekh Alfa Hasyim Madinah
  6. Syekh Ali al-Thayyib

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Anas Abdul Jamil

2. Lokasi Makam

Beliau wafat pada tahun 1945, jenazah beliau dimakamkan di kompleks Maqbaroh Gajah Ngambung Pesantren Buntet, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

3. Haul

Haul KH. Anas Abdul Jamil Buntet diperingati setiap tahun sekali bersamaan dengan "Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren". Haul diadakan di kalender Islam pada bulan Muharram. Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren ini mendoakan para ulama pesantren Buntet juga para warga sekitar pondok Buntet Cirebon.

Kyai Adib berujar “Haul di Buntet tidak hanya mendoakan para Sesepuh, tidak hanya mendoakan para Kyai, tetapi juga mendoakan seluruh Warga Buntet Pesantren, karena itu Haul adalah hajat seluruh Warga Pondok Buntet Pesantren, dan tugas kita bersama untuk menjaga dan melestarikannya.”

Haul Buntet diisi dengan acara Walimahan, Bahtsul Masa'il, Ziarah Kubro, acara puncaknya Pengajian umum.

4. Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

5. Fadilah

Makam KH. Anas Abdul Jamil Buntet banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Brebes saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Maqbaroh Gajah Ngambung Pesantren Buntet, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Anas Abdul Jamil Buntet, dibukakan akal pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam hajatnya, dimudahkan dalam mencari rezeki, dan dimudahkan dalam meraih cita-citanya.

6. Peninggalan

Mengasuh Pesantren
KH. Anas Abdul Jamil bersama saudara-saudaranya sejak usia muda sudah memimpin pesantren Buntet secara estafet dari para pemimpin sebelumnya.

7. Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Kab. Cirebon di antaranya:
Sirup Tjampolay, Terasi Udang Cirebon, Kue Gapit, Jambal Roti, Serabi, Kerupuk Rambak, Keripik, Batik Cirebon

8. Sumber

Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs:
https://jabar.nu.or.id