Menolak Jadi Budak Seks, 250 Wanita di Irak Dieksekusi ISIS

 
Menolak Jadi Budak Seks, 250 Wanita di Irak Dieksekusi ISIS

LADUNI.ID, Mosul - Para militan ISIS belum lama ini telah mengeksekusi sekitar 250 wanita di kota Mosul, Irak utara yang merupakan basis kekuatan kelompok radikal itu. Kaum wanita itu dibunuh karena menolak menjadi budak seks dalam "perang seksual" yang dilancarkan ISIS.

Menurut juru bicara kelompok Kurdi, Kurdistan Democratic Party (KDP), Saeed Mamouzini seperti dilansir media Press TV, Jumat (22/4/2016), para korban telah diperintahkan untuk menerima "pernikahan sementara" dengan para militan ISIS di wilayah Irak utara.

Namun ketika mereka menolak perintah itu, para wanita itu pun dibunuh. Kadang kala keluarga mereka pun ikut dibunuh. 

"Sejauh ini setidaknya 250 orang telah dieksekusi oleh ISIS di kota tersebut karena menolak menerima praktek perang seksual, dan kadang-kadang keluarga para wanita itu juga dieksekusi karena menolak mematuhi perintah," tutur  Mamouzini.

Menurut seorang pejabat dari kelompok Kurdi lainnya, Patriotic Union of Kurdistan, Ghayas Surchi, kaum wanita di Mosul dilarang pergi keluar rumah sendirian. Mereka juga tidak diizinkan memilih sendiri pasangan mereka. Kota Mosul telah berada di bawah cengkeraman ISIS sejak tahun 2014. 

Selama ini, para militan ISIS telah memaksa kaum wanita yang mereka culik untuk menjadi budak seks. Pada Agustus 2014 lalu, lebih dari 500 wanita dan remaja putri Yazidi diculik para militan ISIS ketika mereka menyerbu wilayah Sinjar di Irak utara. Dalam serangan itu, ISIS juga dilaporkan membantai lebih dari 5 ribu pria.

Wilayah Irak utara dan barat telah dilanda kekerasan mengerikan sejak ISIS melancarkan serangan besar-besaran pada Juni 2014 lalu. Para militan ISIS telah melakukan berbagai kejahatan mengerikan terhadap berbagai etnis dan komunitas agama di Irak, termasuk Syiah, Sunni, Kurdi, Kristen dan lainnya.

(detik/srf)