Mensyukuri Al-Shabur

 
Mensyukuri Al-Shabur

Oleh Dr. Sri Suyanta (Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry)

Muhasabah 27 Safar 1440

LADUNI.ID. Saudaraku, ketika kita melakukan kesalahan, bahkan berulang dan berulang dalam ragam kesalahan lainnya sehingga menyalahi hukum syariatNya dan belum sempat bertaubat, Allah juga tidak kunjung memberikan balasan berupa kesulitan atau teguran atau ujian apapun, apakah kemudian kita menyangka bahwa Allah tidak peduli terhadap dosa dan kesalahan kita yang berketerusan tersebut? Tidak, saudaraku.

Sekali lagi tidak. Allah tidak segera mendatangkan balasanNya tersebut karena Allah maha sabar yang kesabaranNya sempurna dan tanpa batas. Allah menanti pertaubatan kita: Allah menunggu agar kita segera kembali ke jalanNya saja. Jadi persoalannya pada kita, mau sampai kapan? berketerusan jauh dariNya, padahal usia dan kesempatan hidup di dunia sangat terbatas. Maka kini saatnya bertaubat, meski kesabaran Allah melampaui murkaNya.

Oleh karenanya, tema muhasabah hari ini kita akan mengulangkaji tentang keberkahan mensyukuri asmaul husnaNya Allah yang relevan dengan kemahasabaranNya, yaitu al-Shabur. Al-Shabur merupakan asmaul husnaNya Allah yang terakhir. Artinya hingga hari ini kita sudah bersama-sama mensyukuri asmaul husnaNya Allah yang ke-99.

Hari demi hari, khusus tentang ibrah asmaul husna yang ke-99 ini benar-benar mengingatkan akan kesabaran kita. Kesabaran dalam menunggu, kesabaran menulis, kesabaran dalam membaca dan kesabaran dalam kebersamaannya mengambil pelajaran demi pelajaran yang terkandung di dalam setiap asnaNya Yang Maha Mulia.

Al-Shabur secara umum dipahami bahwa Allah maha sabar yang kesabarannya tanpa batas. KesabaranNya melekat terus menerus mengiringi keabadianNya.

Kesabaran merupakan akhlak al-karimah yang menjadi pakaian orang beriman. Allah berfirman yang artinya, Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur. (Qs. Luqman 31)

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Qs. Ali ‘Imraan 200)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Qs.l-Baqarah:155)

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Qs. Al-Zumar:10)

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (Qs. Asy-Syuuraa:43)

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah:153)

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian.” (Qs. Muhammad 31)

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Qs Ali ‘Imraan:200)

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (Qs. Thaahaa:132)

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Qs. Al-Insaan 23-24)

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.” (Qs.Al-Kahfi:28)

“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (Qs. Yuusuf 33)

“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Qs.Al-Insaan 24)

Oleh karenanya kita layak mengembangkan sikap untuk mensyukuri al-Shabur baik di hati, lisan maupun di perbuatan nyata.

Pertama, mensyukuri al-Shabur di hati dengan meyakini sepenuhnya bahwa Allah adalah zat yang sabar. Allah maha sabar sehingga tetap istiqamah menurunkan karuniaNya kepada makhlukNya, kepada hamba-hambaNya, meskipun ada di antara hamvaNya bahkan yang lupa kepadaNya.

Kedua, mensyukuri al-Shabur di lisan dengan memperbanyak mengucapkan alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Dengan memujinya, semoga Allah mengaruniakan kesabaran kepada kita; kesabaran dalam beribadah, kesabaran dalam mentaati titahNya dan kesabaran menerima segala keputusanNya.

Ketiga, mensyukuri al-Shabur di perbuatan nyata dengan mengukuhkan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari, seoerti savar dalam ketaatan hanya krpada Allah saja dan sabar menyelesaikan masalah sehingga merasakan kebahagiaan bersamaNya.