Biografi Syekh Zainuddin al-Malibari

 
Biografi Syekh Zainuddin al-Malibari

Daftar Isi Profil Syekh Zainuddin al-Malibari

  1. Kelahiran
  2. Wafat
  3. Keluarga Zainuddin al-Malibari
  4. Pendidikan
  5. Guru-guru Zainuddin al-Malaibari
  6. Penerus
  7. Karya-Karya

Kelahiran

Syekh Zainuddin bin ‘Abdul ‘Aziz bin Zainuddin bn ‘Ali Al Malibari Al Fannani Asy Syafi’i atau yang kerap disapa dengan panggilan Syekh Zainuddin al-Malibari lahir di Malibar (Malabar), India Selatan. Tahun kelahiran beliau tidak dapat diketahui secara pasti.

Ayahnya, Syekh Abdul Aziz, adalah seorang ulama kenamaan yang juga memiliki karya yang dikenal di dunia Islam. Karya­nya antara lain kitab Irsyadul Alba’ dan Maslakul Adzkiya’, keduanya syarah atas kitab Hidayatul Adzkiya’, yang ditulis oleh ayahandanya sendiri, Syaikh Zainuddin bin Ali, yang dikenal dengan julukan “Zainuddin Al Awwal”.

Wafat

Tentang masa wafatnya beliau, para ulama mengalami perbedaan pendapat. KH Sirajuddin ‘Abbas dalam Tobaqotussafi’iyyah mencatat wafatnya tahun 972 H. Pentahqiq kitab Nihayatuzzain terbitan Dar Kutub Al Islamiyyah, Habib ‘Alwi Abubakar Muhammad As Saqqof menulis tahun wafatnya 987 H / 1579 M.

Karena berbedanya ahli sejarah menentukan masa wafatnya, murid Syekh Ibnu Hajar Al Haitami tersebut, yang jelas sebagaimana yang telah ditulis Syekh Nuruddin Marbu Al Banjari Al Makki dalam kitabnya Ma’lumatu Tuhimmuka, tahun wafatnya adalah pada awal abad 10 H. Syekh Zainuddin Al Malibari dimakamkan di pinggir Kota Fannon, India, di samping Masjid Agung Fannnon.

Keluarga Zainuddin al-Malibari

Zainuddin al-Malaibari berasal dari keluarga al-Makhdum, satu keluarga yang diperkirakan sampai ke Malaibar, India pada abad ke 7 H/15 M. Keluarga ini didirikan oleh Syeikh Qadhi Zainuddin Ibrahim Ahmad yang merupakan paman dari Syeikh Zainuddin Kabir, sang kakek. Keluarga al-Makhdum menjadi panutan bagi masyarakat Ponnan dan Malibar secara menyeluruh, bukan hanya bagi umat Islam tetapi juga menjadi panutan bagi masyarakat yang bukan muslim. Keluarga al-Makhdum memiliki peran yang besar dalam penyebaran ilmu agama dan ilmu Arabiyah di Negri India. Sampai sekarang keluarga al-Makhdum dikenal sebagai keluarga yang penuh dengan ilmu fiqh, dakwah dan adab. Menurut ahli sejarah, asal usul keluarga al-makhdum berasal dari Negri Yaman. Mereka meninggalkan negrinya dalam rangka berdakwah hingga sampai ke Negri Malibar.

Ayah Zainuddin Al Malibari, yaitu Syaikh Muhammad al-Ghazali merupakan seorang ulama yang wara’ dan masyhur, ahli dalam ilmu hadits, tafsir dan kalam dan merupakan qadhi di Malaibar Selatan, dan juga merupakan pendiri mesjid jamik Chombal. Ibunya juga merupakan seorang wanita shalihah yang berasal dari keluarga yang dikenal keshalihannya.

Kakeknya yang juga bernama Zainuddin - sehingga dikenal dengan Syeikh Zainuddin Kabir sedangkan cucunya dengan Zainuddin Shaghir - sangat mencintai ulama sufi terlebih lagi Imam Ghazali, sehingga dia menamai salah satu anaknya dengan nama Muhammad al-Ghazali yang merupakan ayah dari Zainuddin. Kakeknya memiliki banyak karangan. Salah satunya adalah Nazham dalam ilmu akhlak, Hidayah Atqiya` yang kemudian disyarah oleh anak beliau Syeikh Abdul Aziz al-Makhdumi dengan nama Maslak al-Atqiya wa Manhaj al-Ashfiya, disyarah oleh Saiyid Abu Bakar Syatha dengan nama Kifayatul Atqiya wa Manhaj al-Ashfiya dan juga disyarah oleh ulama Nusantara, Syaikh Nawawi al-Bantani dengan nama Sulam Fudhala’ li Khatimah Nubala`. Zainuddin Kabir juga mengarang nazham yang mengajak umat dan para raja berjihad melawan kafir Portugis.

Pendidikan

Zainuddin al-Malaibari memulai pendidikannya dengan belajar ilmu-ilmu dasar kepada ayah dan ibunya. Kemudian dia mengembara ke daerah Ponnan untuk belajar kepada pamannya, yaitu Syaikh Abdul Aziz yang mengajar di Mesjid Jami' di daerah tersebut. Dia tidak hanya mencari ilmu di negerinya. Dia juga mengembara ke negeri-negeri lain untuk menuntut ilmu. Dia pergi ke Jazirah Arab dan Hijaz untuk mencari ilmu sekaligus menunaikan ibadah haji dan umrah. Dia menetap di sana selama 10 tahun dan berguru kepada beberapa ulama besar di Mekah dan Madinah.

Guru-guru Zainuddin al-Malaibari:

  • Syaikh Muhammad al-Ghazali (Ayah).
  • Zainuddin al-Kabir (Kakek).
  • Syaikh Abdul Aziz (Paman).
  • Syaikhul Islam Ibnu Hajar al-Haitami, merupakan guru yang paling dia cintai sehingga dalam kitab Fathul Muin beliau menyebutkan kata “syaikhuna/guku kami” secara mutlak untuk Ibnu Hajar al-Haitami.
  • Syaikhul Islam Izzuddin Abdul Aziz Az-Zamzami.
  • Syaikhul Islam Abdurrahman bin Zayad, mufti Negri Hijaz dan Yaman.
  • Syaikhul Islam Saiyid Abdurrahman ash-Shafawi.
  • Imam Zainul Abidin Abu Makarim Muhammad bin Tajul Arifin Abi Hasan ash-Shiddiqi al-Bakri, yang merupakan murid dari Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari.

Penerus

Zainuddin al-Malibari memiliki banyak murid. Dia mengajari mereka ilmu tentang syariat Islam dan ilmu-ilmu berkembang di tanah Arab (al-'Ulum al-'Arabiyyah). Salah satu tempat mengajarnya adalah Masjid Jami' Ponnani. Dia mengajar kurang lebih selama 63 tahun.

Murid-murid Zainuddin al-Malibari:

  • Syaikh Abdurrahman al-Makhdum kabir al-Ponani
  • Syaikh Jamaluddin bin bin Syeikh Usman al-Ma’bari al-Ponnani
  • Syaikh Jamaluddin bin Syeikh Abdul Aziz al-Makhdum al-Ponnani
  • Qadhi Usman Labba al-Qahiri
  • Syaikh Qadhi Usman al-Qahiri

Karya-Karya

Syaikh Zainudin bin Ali atau Zainuddin Al-Awwal sendiri adalah juga ulama besar yang karya-karyanya menjadi rujukan umat Islam di seluruh dunia. Karyanya yang paling termasyhur antara lain kitab Hidayatul Adzkiya’, yang disyarah oleh banyak ulama setelahnya, di antaranya oleh Sayyid Bakri bin Muhammad Syatha dalam kitabnya yang berjudul Kifayatul Atqiya’ wa Min­haj al-Ashfiya’ Syarh ‘ala Hidayah al-Adzkia’. Beliau dikenal sebagai pakar Fiqih Madzhab Syafi’i dan Tasawwuf.

Di antara karya-karya beliau adalah :

  1. Kitab Al-Isti’dad lil Maut Wasu’al Qubur (Aqidah)
  2. Kitab Qurratul ‘Ain Bimuhimmatid Diin (fiqih; kitab matan Fathul Mu’in)
  3. Kitab Fathul Mu‘in fi Syarh Qurrah al-‘Ayn (fiqih; dikomentari oleh Syaikh Sayyid Muhammad Syatho’ Ad Dimyati (W. 1310 H) dengan nama Kitab Hasyiyah I’anatuth Thalibin)
  4. Kitab Irsyadul ‘Ibad ila Sabilir Rasyaad (masalah fiqih disertai nasehat & hikayat)
  5. Kitab Tuhfatul Muj­tahidin fi Ba‘adh Akhbar Al Burtu­ghalin (sejarah)
 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya