Hikmah Kisah di Balik Qasidah Busyrolana

 
Hikmah Kisah di Balik Qasidah Busyrolana

LADUNI.ID, JakartaAL HABIB ALI BIN HUSEIN ALATTAS "AKU TIDAK BISA MENAHAN AIR MATA INI KARENA DI HADAPANKU ADA RASULULLAH SAW DAN BERGEMBIRA DENGAN DIBACAKANNYA QOSIDAH BUSYROLANA".

Pada waktu itu kunjungan Abuya As Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki pertama kali di Kwitang (Jakarta), di saat itu masih ada Al Habib Ali bin Husein Alattas.

Di saat Abuya As Sayyid Muhammad Al Maliki usai memberikan ceramahnya, Abuya As Sayyid Muhammad Al Maliki meminta kepada Al Habib Muhammad Al-Habsyi (Putra dari Al Habib Ali Al Habsyi, Shohibul Majelis Kwitang) agar di perkenankan para Muridnya menyenandungkan Qosidah Busyrolana.

Di saat Qasidah di senandungkan tak henti hentinya Al Habib Ali bin Husein Alattas yang pada waktu itu hadir dalam keadaan kurang sehat menangis terus.

Dan Al Habib Ali bin Husein Alattas di dalam tangisnya selalu menyebut-nyebut Nama Rasulullah Saw. Selesai dibaca Qashidah tersebut, Al Habib Ali bin Husein Alattas berkata di atas mimbar, yang didengar oleh para Habaib dan Ulama.

Al Habib Ali bin Husein Alattas berkata dengan bait Qosidah :
"Ya Rasulullahi Ji'na lii Ziaroh Qosidina, Nartaji Minkas Syafa'ah, Indarrobil 'Alamiina".
(Wahai Rasulullah Saw, kami datang untuk bermaksud Ziarah, kami berharap Darimu Syafa'at kelak di Hadapan Rabbul 'Alamiin).

Abuya As Sayyid Muhammad Al Maliki pun bertanya pada Al Habib Ali bin Husein Alattas, apa gerangan yang membuatnya menangis dan tidak henti-hentinya menyebut Nama Rasulullah Saw? 

Lalu kemudian, Al Habib Ali bin Husein Alattas menjawab :
"Aku tidak bisa menahan air Mata ini karena di Hadapanku Ada Rasulullah Saw dan bergembira dengan dibacakannya Qosidah tersebut (Busyrolana)".

بشری لنا ۰بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا

Kebahagiaan milik kami karena kami memperoleh harapan dan hilang sudah semua kesusahan, lengkap sudah semua kebahagiaan

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا والدهر أنجز وعده ، والبشر اضحی معلنا

Dan waktu sudah menepati janjinya dan kebahagiaan menampakkan Kemuliaan kami.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا يانفس طيبی باللقا ، ياعين قری اعينا

Wahai jiwa bahagialah, karena kau akan berjumpa dia...Wahai Mata, tenanglah dan tenanglah.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا هذا جمال المصطفی ، أنواره لاحت لنا

Lihat! Inilah Keindahan Al Musthofa Saw, Cahayanya memancar-mancar menembus Jiwa kita.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا ياطيبة ماذا نقول ، وفيك قدحل الرسول

Duhai Thoybah (Madinah), apa yang bisa kami katakan? Jika Rasul Saw telah Mendiami Wilayahmu.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا وکلنا نرجوالوصول  ، لمحمد نبينا

Dan kami semua ingin berjumpa dengan Muhammad Saw, Nabi kami.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا ياروضة الهادی الشفيع ، وصاحبيه والبقيع

Duhai Taman Nabi Saw Pembawa Petunjuk dan Pemberi Syafa’at dan kedua temannya serta tanah Baqi’.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا أکتب لنا نحن الجميع ، زيارة لحبيبنا

Catatlah kami semua, bahwa kami Berziarah kepada Kekasih kami.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا صل وسلم ياسلام ، علی النبی ماحی الظلام

Wahai Tuhan yang Maha Pemberi keselamatan, berikan Shalawat dan Salam kepada Nabi Saw Pengikis kegelapan.

بشری لنا نلناالمنا ، زال العنی وفاالهنا والال والصحب الکرام ، ماأنشدت بشری لنا

Juga kepada Keluarga Nabi, para Shahabat yang Mulia, selama disenandungkan Qosidah ”Busyrolana”.

أللهم صلِ على سيدنا محمدٍ وعلى آلِ سيدنا محمد