Biografi Imam Ibnu Shalah
- by Budi
- 16.278 Views
- Jumat, 18 Desember 2020

Daftar Isi Profil Imam Ibnu Shalah
Kelahiran
Utsman bin Abdurrahman bin Utsman bin Musa bin Abi Nahshr an Nashri Al kurdi Asy Syarakhani Asy Syahruzuri atau yang kerap disapa dengan panggilan Ibnu Shalah lahir pada tahun 577 H, di wilayah kota Arbil, salah satu kota besar di negeri Irak bagian utara yang didominasi oleh suku kurdi. Tepatnya di desa Shahrazur daerah Sheikhan.
Wafat
Ketika Ibnu Shalah berusia lebih dari 60 tahun, beliau jatuh sakit, dan akhirnya beliau wafat menjelang subuh pada hari rabu tanggal 25 rabiul akhir 643, di kota Damaskus, Syuriah, lalu di sholatkan di masjid besar Damaskus selepas sholat Dzuhur.
Pendidikan
Guru pertama Ibnu shalah adalah ayahnya sendiri. Abdurrahman, seorang ulama pakar disiplin ilmu fiqih bermazhab Syafi’I. Dari ayahnya berjuluk Shalahuddin inilah, Ibnu shalah kecil memulai langkahnya sebagai penuntut ilmu.
Ayahnya yang memiliki kunyah Abul Qasim ini mendidik Ibnu Shalah kecil telah kecil telah menyerap berbagai macam pelajaran berupa prinsip prinsip ilmu dasar, dari sang ayah anda Dikisahkan bahwa Ibnu Shalah mengundang bacaan kitab Muhadzdzab di hadapan ayahnya sekian kali.
Setelah menyadari bahwa anaknya tidak bisa belajar kepada banyak guru dan tidak mampu berkembang jika hanya menuntut ilmu di desa, maka sang ayah pun memutuskan untuk mengirim ibnu Shalah kecil ke Mosul, ibu kota wilayah Niwana,yang dekat dengan sungai Tigris.
Di Mosul inilah, Ibnu Shalah belajar berbagai disiplin Ilmu agama yang lebih banyak lagi. Ia mempelajari Ilmu tafsir,hadis dan lainnya.
Dikisahkan bahwa semenjak itu Ibnu Shalah sering pindah ke berbagai kota di berbagai belahan dunia guna menghilangkan dahaganya terhadap ilmu agama yang begitu agung ini. Beliau belum pernah mengunjungi Baghdad, Damaskus, Nishapur, Haran Haman, Mary di Turkemenistan, dan kota lainnya yang teramat jauh dari kampung halamannya. Ia berguru dengan sekian banyak ulama yang ia jumpai di penjuru dunia.
Diceritakan ketika Ibnu shalah tiba di Damaskus, kota terbesar di Suriah, ia bermulazamah bersama Imam Iraqi. Bersama beliaulah,ia mendalami fikih mazhab Syafi’i. Dia menimba ilmu darinya dengan semangat tekun,sehingga Imam Iraqi pun tak jarang memuji beliau. Ibnu Shalah tidak lupa mengunjungi tanah suci dalam rangka menunaikan rukun islam kelima, yaitu ibadah haji, sebelum dan sesudah ia kelak menetap di Damaskus. Sebagaiman biasanya, ia tidak menjadikan suatu perjalanannya melainkan untuk menambah khazanah ilmunya.
Ibnu Shalah terus menuntut ilmu dari berbagai ulama di berbagai belahan dunia, menyimak periwayatan banyak hadis dan mendalami beberapa cabang ilmu agama lainnya,sehingga akhirnya Allah mendudukkannya di atas singgasana keilmuan yang sangat tinggi,sebuah kedudukan yang amat mulia.
Guru-Guru
Di Shahrazur
Abdurrahman bin Utsman ayah beliau sendiri
Di Mosul
- Ubaidillah bin as Samin,termasuk guru pertama Ibnu Shalah
- Nashr bin Salamah al Hiti
- Mahmud bin Ali al maushili
- Abul Muzhaffar bin al Barni
- Abdulmuhsin bin ath Thusi
Di Baghdad
- Abu Ahmad bin Sukainah, ulama besar di tanah Bagdad
- Abu hafsh bin Tharzadza
Di tanah Persia
Abul Qasim Abdulkarim bin Abdul Fadhl ar Rafi’I,imam besar mazhad Syafi’I
Di Hamadan
Abul Fadhl bin al Mu’azzam
Di Nishapur
- Abul Fath Mashur bin Abdulmu’im bin al Furawi
- Al Muayyad bin Muhammad bin Ali ath Thusi.
- Zainab binti Abul Qasim asy Sya’riyyah
- Al Qasim bin Abu Sa’d ash Shaffar
- Muhammad bin al hasanash Anshari
- Abu an Najib Isma’il al Qari
Di Mary
Abul muzhaffar bin as Sam’ani
Di Aleppo
Abu Muhammad bin al ustadz
Di Damaskus
- Fakhruddin Ibnu Askir, ulama besar mazhab syafi’i
- Muffaquddin Ibnu Qudamah,ulama besar di masanya
- Al Qadhi Abdil Qasim Abdushshomad bin Muhammad bin al Harastani
Di Haran
Al Hafizh Abdulqadir ar Ruhawi
Murid-Murid
Murid beliau dalam ilmu Fiqih:
- Syamsuddin Ibnu Khallikhan seorang hakim, pengarang kitab Wifayat Al A’yan
- Syamsuddin Ibu Nuh al Maqdisi,murid yang terkenal dalam fiqih mazhab syafi’i
- Imam Kamaluddin Sallar,guru Imam Nawai
- Imam Kamalunddin Ishaq,juga murid dari Ibnu Asakir,dimakamkan disamping kuburan ibnu Shalah.
- Al Qadhi Taqiyyuddin Ibnu Razin
Murid beliau dalam ilmu hadis:
- Tajuddin Abdurrahman
- Majduddin Ibnu Muhtar
- Fakhuruddin umar al Karaji
- Al Qadhi Syihabuddin Ibnu al khuwayyi
- Al Muhaddis Abdullah bin Yahya al jazairi
- Al Mufti jamaluddin Muhammad bin Ahmad asy Syarisyi
- Al Mufti Fakhruddin Abdurrahman bin Yusuf al Ba’labaki
- Nashiruddin Muhammad bin Arabsyah
- Muhammad bin Abu adz Dzikr
- Asy Syaikh Ahmad bin Abdurrahman asy Syahruzuri an Nasikh
- Kamaluddin Ahmad bin Abul Fath asy Syaibani
- Asy Syihab Muhammad bin Hasan al Urmawi
- Asy Syaraf Muhammad bin Khathib Bait al Abbar
- Nashiruddin Muhammad Bin al Majd bin al Abbar
- Nashiruddin Muhammad bin al Majd bin al Muhtar
- Al Qadhi Ahmad bin Ali al Jili
- Asy Yihad Ahmad bin al Afif al Hanafi
Karya-karya
- Ahadits fi fadhl al Iskandariyyah wa Asaqalan
- Al ahadits al Kuliyyah
- Adab al Mufti wa al mustafti
- Al amali
- Hadits ar rahmad
- Hukmu Shalati al Raghaib
- Hilyah al Imam asy Syafi’i
- Syarh ma’rifah Ulum al Hadis milik al Hakim an Naisaburi
- Syarah al Waraqat milik Imam al Haramain fi Usul al Fiqh
- Shiyanah Shahih Muslim min al Ikhlal wa Alghalath wa Himayatuhu min al Isqath wa as Saqth
- Thabaqat Fuqaha’ asy Syafi’iyyah
- Ma’rifah Anwa’ Ulum al Hadits,kitab ini lah yang lebih popular dengan nama Muqaddimah Ibnu Shalah
- Al Fatawa
- Fawaid ar Rihlah
- Mukhatasshar fi Ahadits al Ahkam
- Musykil al Wasith
- Musykilat al Bukhari
- Al Mu’talaf wa al Mukhatalaf fi Asma’ ar Rijal
- An Naktu’ ala al Muhadzdzad
- Washlu Balaghah al Muwaththa’
- Waqfu Dar al Hadits al Asyrafiyyah
Lokasi Terkait Beliau
Belum ada lokasi untuk sekarang
Memuat Komentar ...