Pendidik Harus Menjadi Tauladan dan Pengayom

 
Pendidik Harus Menjadi Tauladan dan Pengayom

LADUNI.ID, KOLOM-  Dunia pendidikan itu hendkanya menjadi tauladan untuk anak ddidik.  Jangan sampai pendidik itu menjadai orang yang otoriter tidak memrima masukan dari peserta didiknya, menganggap ia paling pintar dan paling tahu segalanya.

Padahal Allah telah berfirman bahwasanya Allah memberikan kita akan ilmu itu hanyalah sedikit, bila diumpamakan denagn ilmu Allah ilmu kita itu bagaikan setetes air yang jatuh dari jarum yang kita masukan kesamudera yang luas. Manusia juga mempunyai kelebihan masing – masing ada yang mempunyai keahlian dibidang komputer, pertanian, mengajar, membaca al-Qur’an dan lain sebagainya.

Kemudian ketika kita menemukan kesalahan dari peserta didik, kekurang mampuan dalam, menyerap pelajaran, bandel dan sebainya. Jangan lantas kita membeci mereka, memperlakukan mereka dengan kasar dan keras, menghukum mereka secara berlebihan atau bahkan mengatakan mereka dengan perkataan yang kotor.

Karena hal itu tidak akan menyelesaikan masalah akan tetapi justru akan meimbulkan banyak masalah bagi pendidik itu sendiri lebih – lebih bagi peserta didik yang masih dalam tahap pembelajaran.

Maafkanlah semua kesalahan mereka seraya menesehati mereka dengan lemah lembut, bukan berarti lemah lembut itu tidak tegas, tetapi lemah lembut dalam menasuhatinya denagan tutur kata yang baik dan tidak menyudutkan mereka, karena mereka adalah tanggung jawab pendidik dan seorang pendidik haru intropeksi diri.

Setelah kita berusahan dengan keras melakukan pendidikan dengan memberikan arahan, bimbingan, wawasan pengetahuan kepada peserta didik, Sebagai seorang muslim, kita harus selalu menyerahkan segala urusan kepada Allah. Keinginan, cita-cita, harapan, semuanya kita kembalikan kepada Allah.

 Tentu saja setelah usaha maksimal (tentu yang dibenarkan syara`), bermusyawah, berkonsultasi kepada para ahli, dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Ketawakkalan seseorang kepada Allah, adalah bukti kebenaran keimanan seorang hamba. Karena hanya kepada Allah kita bersandar. Karena Allah sangat menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

**Helmi Abu Bakar El-Langkawi Pemerhati Masalah Agama dan Pendidikan Asal Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga