Tanpa Nasi Kebuli, Maulid Nabi Terasa Hambar
LADUNI.ID, SEJARAH- Bagi warga Betawi, hari lahir (maulid) Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bukan hanya dirayakan pada Rabiul Awwal, bulan kelahiran Kanjeng Nabi. Di masjid-masjid tradisional, orang merayakannya sampai dua atau tiga bulan sesudahnya. Bahkan saat khitanan dan pernikahan, kitab maulid selalu dibacakan.
Nasi kebuli merupakan menu yang selalu dihidangkan pada peringatan maulid Nabi, terutama di kalangan keturunan Arab. Hidangan nasi kebuli dianggap kurang afdal tanpa daging kambing. Entah berapa puluh ribu ekor kambing dipotong untuk hidangan nasi kebuli. Daging kambing dijadikan kari, gulai, semur dan masakan lainnya.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Masuk dengan GoogleDan dapatkan fitur-fitur menarik lainnya.
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp53.100
Rp249.000
Rp50.999
Rp264.000
Memuat Komentar ...