ITS Juara Umum Kompetisi Jembatan Indonesia di Makassar

 
ITS Juara Umum Kompetisi Jembatan Indonesia di Makassar

LADUNI.ID,MAKASSAR - Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil meraih Juara Umum pada Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-14 dan Juara III dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-10 yang digelar di Universitas Hassanudin, Makassar Pada Minggu (2/12) malam.

ITS pada ajang bergengsi di bidang teknik sipil yang dihelat sejak 30 November tersebut, memenangkan tiga kategori dari enam kategori yang dilombakan pada kelas KJI Baja. Ketiga kategori tersebut yakni, kategori Kesesuaian Implementasi Terhadap Rancangan meraih Terbaik, kategori Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Terlengkap, dan kategori Jembatan Terkokoh.

Selain itu dalam ajang ini ITS juga berhasil memenangkan satu dari enam kategori yang dilombakan pada kelas KJI Canai Dingin. Kategori implementasi terhadap rancangan terbaik turut mengantarkan ITS untuk bertengger di urutan kedua pada KJI Canai Dingin.

Pembina KJI, Aniendhita Rizki Amalia ST MT menyatakan rasa bangganya atas raihan Tim ITS tersebut. Terlebih dengan predikat juara umum ini, ITS berhasil mengulang kejayaannya pada tahun 2015. 

“Anak-anak sudah berusaha dengan maksimal, ini benar-benar suatu kebanggaan,” kata Rizki sebagaimana dilansir dari laman resmi ITS 

Rizki yang merupakan Dosen Teknik Sipil itu menjelaskan, pada tahun ini tim ITS merupakan perpaduan dari mahasiswa Diploma dan Sarjana. Timnya dari dua departemen, yakni Departemen Teknik Sipil (sarjana, red) dan Departemen Teknik Infrastruktur Sipil "Bisa dibilang ini merupakan prestasi bersama yang berhasil ditorehkan oleh ITS,” ujarnya bangga.

Menanggapi Tim KBGI yang tahun lalu meraih juara umum harus berpuas diri pada posisi ketiga, ia pun tetap mengungkapkan kebanggaannya. Pasalnya, ITS juga mengantongi juara pada kategori kreativitas dalam rancang bangun serta kategori metode pelaksanaan konstruksi. “Menurut saya performa mereka sudah cukup bagus,” ucapnya.

Untuk KJI Busur sendiri, ia meyakini kekuatan mental saat bertanding menjadi penghambat bagi tim ITS untuk meraih juara. “Sebenarnya, tim KJI Busur sendiri sudah sering juara lomba, namun, pada kompetisi ini anak-anak bilang kalau mereka grogi,” ungkap pembina KJI Canai Dingin tersebut.

Selain itu, menurutnya, untuk regenerasi tim, sudah mulai disiapkan melalui keikutsertaan kru yang berasal dari mahasiswa angkatan 2016 dan 2017. Ke depan, akan diadakan evaluasi untuk memperbaiki kinerja tim ITS pada kompetisi selanjutnya. “Nanti akan kami adakan evaluasi setelah euforia kemenangan ini selesai,” pungkasnya.