Biografi Sahabat Salman Al-Farisi RA

 
Biografi Sahabat Salman Al-Farisi RA
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Daftar isi Biografi Salman Al-Farisi RA

1.         Riwayat Hidup
1.1       Lahir
1.2       Wafat

2.         Memeluk Islam

3.         Ikut Perang Khandaq

4.         Teladan
4.1       Zuhud

5.         Karier
5.1       Menjabat Sebagai Gubernur Kuffah

6.         Referensi

Salman Al-Farisi merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki nama lengkap Mabah bin Budzkhasyan bin Mousilan bin Bahbudzan bin Fairuz bin Sahrk Al-Isfahani. Nama panggilannya adalah Abu Abdillah dengan gelar Salman Al-Khair.

Ia berasal dari Isfahan, Persia (Iran sekarang). Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki ide-ide brilian, memiliki tubuh yang kuat. Sebelum mengenal agama Islam, Salman memeluk agama Nasrani. Mengenai penamaan al-farisi, kata al-farisi diambil dari Persia (dalam bahasa Arab, Faris), maka dari itu al-farisi diambil dari tempat di mana ia dilahirkan.

1.         Riwayat Hidup
1.1       Lahir

Salman Al-Farisi RA lahir di Jayyun pada tahun 568 Mlahir di Jayyun pada tahun 568 M

1.2       Wafat

Salman Al-Farisi RA wafat pada 35 H 655 M di Madinah. Beliau dimakamkan dimakamkan di Madinah.

2.         Memeluk Islam

Di Amurriyah melewati sekumpulan pedagang dari suku Kalb. Salman meminta mereka untuk membawanya ke jazirah Arab dengan membayarkan kambing-kambing dan sapi-sapi miliknya. Mereka pun setuju akan permintaan Salman, namun sesampainya di Wadil Qura, mereka malah menjual Salman kepada seorang Yahudi sebagai budak belian. Kemudian Salman dibawa ke Madinah. Pada suatu hari ketika Salman berada di atas pohon kurma, sementara tuannya duduk di bawah pohon tersebut datanglah anak paman sang tuan yang menceritakan tentang datangnya seorang dari Mekkah di Quba. Orang-orang mengira dia adalah Nabi, mendengar cerita tersebut hati Salman mulai merasakan gemetar dan tak karuan. Dia berusaha bertanya akan siapa yang datang dari Mekkah itu, namun justru membuat tuannya marah.

Meskipun begitu, Salman tetap berusaha mencari tahu siapa yang dikira Nabi tersebut. Berbekal ciri-ciri yang diberitahukan oleh sahabat-sahabatnya, kemudian Salman mendatangi Rasulullah SAW. Untuk yang pertama kali dan kedua kalinya, Salman mendatangi Nabi Muhammad SAW dengan membawa sedekah. Untuk kedatangan selanjutnya, ketika Nabi Muhammad SAW sedang mengiringi jenazah seorang sahabat di pekuburan Baqi. Kemudian Salman mengucapkan salam dan berusaha mencari cap kenabian dipunggung Nabi Muhammad. Salman pun bisa melihat cap kenabian tersebut, seketika dia telungkup di hadapan Rasulullah lalu mencium beliau dan menangis haru. Ketika dia bertemu dan berhasil mengetahui bahwa Muhammad merupakan Nabi dan Rasul Allah maka sejak saat itulah ia masuk Islam.

Ketika Salman sudah memeluk agama Islam, ia masih disibukkan dengan masalah perbudakan. Atas bantuan Nabi Muhammad pada akhirnya dia bisa lepas dari statusnya tersebut. Rasulullah meminta bantuan kepada para sahabatnya untuk memerdekakan Salman. Setelah itu Salman tak pernah luput dalam peperangan bersama Rasulullah serta peperangan di masa Khulaufaursyaidin.

3.         Ikut Perang Khandaq

Perang Khandaq terjadi oleh karena adanya hasutan dari kaum Yahudi. Berawal dari sekelompok Yahudi Bani Nahdir beserta orang-orang kabilah Arab Bani Wali yang pergi menuju Mekkah untuk menemui kaum kafir Quraisy. Kemudian mereka menghasut kaum Quraisy untuk memerangi Nabi Muhammad SAW yang saat itu berada di Madinah.

Akhirnya kaum Quraisy dan bangsa Yahudi mengirimkan pasukan ke Madinah, sekitar sepuluh ribu pasukan telah disiapkan. Pasukan ini dipimpin oleh Abu Sufyan, ia adalah tokoh Quraisy yang sangat membenci Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin.

Menanggapi akan maksud musuh yang akan menyerang Rasulullah dan pengikutnya, Salman memiliki strategi dalam menghadapi musuh itu, yaitu dengan cara membuat sebuah parit yang besar mengelilingi kota Madinah khususnya wilayah yang terbuka. Cara tersebut dipakai olehnya ketika ia bertempur bersama bangsa Parsi.

Strategi yang diutarakan oleh Salman merupakan sebuah strategi baru di kalangan Arab saat itu. Terbukti dengan strategi tersebut dan atas izin Allah SWT tentunya, umat muslim berhasil memenangkan perang tersebut. Atas kemenangan tersebut, Salman terkenal sebagai pengatur siasat perang umat muslim dari dulu sampai saat ini.

4.         Teladan
4.1       Zuhud

Salman adalah sahanat utama yang taqwa, cerdas, dan bersahaja. Kendatipun dari golongan kelas atas dan seorang putera Persia, negeri yang terkenal dengan kemewahan, namun ia amat zuhud kepada dunia. Ketika menanti ajal, Sa’ad bin Abi Waqqash datang menjenguknya dan ia dapati Salman menangis, teringat pesan Rasulullah : “Hendaklah bagian masing-masingmu dari kekayaan dunia ini seperti bekal seorang pengendara”, sedangkan ia merasa hartanya masih banyak. Sa’ad mengatakan : “Saya perhatikan, tak ada yang tampak di sekelilingku kecuali satu piring dan sebuah baskom.”

5.         Karier
5.1       Menjabat Sebagai Gubernur Kuffah

Masa kekhalifahan Umar bin Khatab, Salman diangkat menjadi seorang gubernur di kota Kuffah. Para penduduk Kuffah menyambut kedatangannya dengan sangat antusias, mereka memadati jalan raya untuk menyambut seorang gubernur baru. Saat menjabat sebagai gubernur ia tetap merasa rendah hati sampai ada seorang yang menyangkanya bahwa ia adalah seorang kuli. Seorang saudagar meminta Salman untuk membawakan kurman dan buah tin, namun ketika Saudagar tersebut mengetahui bahwa Salman adalah seorang gubernur ia meminta maaf atas perbuatannya itu. Salman menanggapinya dengan sangat ramah sekali ia pun tidak merasa keberatan atas perintaan saudagar yang memintanya itu.

6.         Referensi

Disadur dari berbagai sumber

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya