Kegersangan Makkah yang Menarik

Laduni.ID, Jakarta - Andaikata tidak ada Kakbah, Makkah niscaya menjadi kota yang sama sekali tak menarik. Bagaimana tidak? Ia kota yang gersang, kerontang, tak ada rumput, tak ada pepohonan, tak ada sungai dengan air jernih yang mengalir, tak ada bunga, tak ada aneka hiburan, tak ada tarian perempuan, tak ada wajah perempuan, tak ada tempat rekreasi, tak ada artefak, tak ada teater, tak ada lukisan dan tak ada keindahan lainnya. Sepanjang mata memandang yang terlihat adalah gunung-gunung yang cadas dan padang pasir yang membentang luas. Suhu udara sangat panas. Hujan sesekali saja turun dalam setahun. Suhu panas matahari musim panas bisa mencapai 50 derajat celsius.
Satu hal yang istimewa adalah, ia, Makkah, memiliki sumur Zamzam, peninggalan Siti Hajar, ibunda Nabi Ismail bin Ibrahim AS. Ia ada di dalam Masjidil Haram. Airnya terus menjadi sumber kehidupan masyarakat selama beratus abad dan tak pernah kering meski tiap hari diminum oleh beratus ribu orang.
Hari ini Masjidil Haram di mana Kakbah dan sumur Zamzam berada, sudah dikelilingi oleh hotel-hotel berbintang yang menjulang tinggi nan megah dan super market yang mewah yang menjual aneka kebutuhan para peziarah untuk haji maupun umroh. Aku kini merasakan kehilangan makna sakralitas dan kesyahduan di Masjidil Haram dan Makkah. Ia kini ditelan hiruk pikuk suara-suara beratus ribu manusia yang lalu lalang keluar masuk masjid, hotel dan pasar.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...