Prof. Nasar: Tidak Ada yang Baru dalam Islam Nusantara

 
Prof. Nasar: Tidak Ada yang Baru dalam Islam Nusantara

LADUNI.ID, Jakarta - Tidak ada yang baru dalam Islam nusantara. Dia bukan Islam yang berbeda daripada Islam yang kita kenal selama ini. Oleh karena itu, setidaknya kita tidak boleh mendramatisir keislaman yang ada di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Kemasjidan yang diselenggarakan oleh Forum Silaturrahim Takmir Masjid Kementerian/Lembaga dan BUMN, di masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Lebih jauh, dalam seminar nasional yang bertema, "Mewujudkan Masjid sebagai Media Penyebar Islam Rahmatan lil 'Alamin dan Pemersatu Bangsa", Prof Nasar, sapaan akrabnya, memyampaikan mengenai beberapa hal tentang masjid. Menurutnya, masjid harus lebih sadar akan eksistensinya sekarang ini.

"Di dalam al-Qur'an, lebih menekankan pembangunan sajidnya, bukan masjidnya, yang lebih dipentingkan adalah membangun orang sujud, daripada membangun masjidnya," terang Prof Nasar.

Namun demikian, Prof Nasar juga melanjutkan, bahwa tidak mungkin banyak orang bersujud tanpa adanya sarana masjid.

Dengan mengutip sabda Nabi Muhammad, Prof Nasar menjelaskan bahwa sebenarnya masjid itu bukan hanya masjid yang kita kenal sekarang. Akan tetapi, seluruh tanah di bumi ini sebenarnya bisa dikatakan masjid, karena tanahnya adalah suci.

"Saya ingin bertanya kepada bapak ibu sekalian, kita selama ini lebih banyak sujud apa sajad?" Lantas, para jamaah menjawab, lebih banyak sajad.

Selain itu, Prof Nasar juga berpesan bahwa semua umat muslim harus bisa mewibawakan masjid. Dalam artian, tidak boleh ada kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan di masjid, seperti jual beli itu tidak boleh. "Termasuk jual beli politik di dalam masjid," pungkas Prof. Nasar.