Hubungan Hadist dengan al-Qur'an Seri 2

 
Hubungan Hadist dengan al-Qur'an Seri 2

LADUNI.ID - Wujud Akhlak Rasulullah SAW. adalah Cinta Salah satu ayat yang sangat populer pada bulan Maulid atau Rabi'ul Awwal adalah: 
لقد كان لكم في رسول الله اسوة حسنة لمن كان يرجو الله واليوم الاخرة وذكر الله كثيرا
Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada Rasulullah suri teladan yang baik bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat serta yang berdzikir kepada Allah dengan banyak. (QS. Al-Ahzab, 33: 21).

Ayat ini dilihat sisi historisnya turun pada waktu perang Khandaq atau perang parit. Salah satu strategi perang Nabi SAW. adalah membuat parit sebagai benteng pertahanan. Salah satu makna keteladanan dalam ayat ini adalah Nabi SAW. ikut serta membuat parit bersama-sama dengan masyarakat, yakni teladan kepemimpinan pro-aktif dan partisipatif. Pada umumnya ulama memahami ayat ini dalam hal keteladan Rasulullah SAW. secara umum, termasuk meneladani akhlak Rasulullah SAW. Inilah yang ingin dicapai, diperbarui dan ditingkatkan dalam peringatan Maulid Rasulullah SAW. 
Dalam kitab Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul disebutkan riwayat Ibnu Abi Hatim, bahwa ketika Nabi SAW sedang ceramah, tempatnya penuh. Para pahlawan Badr datang terlambat. Para jamaah lainnya tidak ada yang mau memberinya tempat duduk sehingga mereka berdiri. Rasulullah SAW. melihat mereka, lalu Beliau meminta kepada yang duduk agar berdiri dan memberi tempat duduk bagi mereka yang berdiri. Mereka yang diminta berdiri dan pindah tersinggung dan protes, maka Allah menurunkan ayat: 
ياايهاالذين امنوا اذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا يفسح الله لكم واذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع الله الذين امنوا منكم والذين اوتوا العلم درجات
Wahai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan melapangkan untukmu. Dan apabila dikatakan kepadamu, berdirilah, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu. (QS. Al-Mujadalah, 58: 11).

Penjelasan hadis berupa asbab an-nuzul di atas bahwa ayat ini tidak hanya bicara masalah orang beriman dan berilmu ditinggikan derajatnya oleh Allah, akan tetapi ayat ini turun sebagai teguran kepada orang yang cuek tidak peduli kesulitan orang lain. Maksudnya ayat ini mempertegas pentingnya akhlak, misalnya saling peduli dan menghargai orang lain, dengan memberi ruang yang lapang dan tempat duduk, terutama kepada orang-orang yang punya jasa besar dan prestasi, seperti para pahlawan badr. 
Orang beriman dan berilmu, tapi tidak berakhlak, tidak mungkin ditinggikan derajatnya oleh Allah. 
Para ulama merumuskan bahwa beragama tidak cukup bermodalkan aqidah, tauhid, dan syariat berupa ibadah ritual. Akan tetapi di atasnya perlu akhlak. Banyak hadis menjelaskan bahwa penghuni surga kebanyakan adalah orang-orang yang baik akhlaknya. Begitu juga hadis riwayat Muslim menyebutkan bahwa ada orang yang shalat dan puasanya bagus, tapi karena banyak menyakiti, merusak bahkan menumpahkan darah orang lain yang tidak halal, maka pada akhirnya ia masuk neraka. 
Beragama adalah berakidah, bersyariat, ibadah dan berakhlak. Namun di atasnya akhlak atau puncaknya akhlak adalah CINTA. Cintalah yang menghilangkan amarah, kebencian, dan permusuhan, sekaligus Cinta melahirkan persamaan, persaudaraan, kebersamaan, ketenangan, kerukunan, dan kedamaian, itulah Islam Rahmatan Lil 'alamin. 
Rasulullah SAW. menegaskan: "Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian kutunjukkan sesuatu yang membuat kalian saling mencintai? Yaitu sebarkanlah salam (perdamaian) di antara kalian. (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Selamat memperingati Maulid Nabi SAW. Semoga kita termasuk di antara umatnya yang mencintai dan meneledani Rasulullah SAW. Islam Rahmatan Lil 'Alamin.

Pontianak, 12 Rabi'ul Awwal 1438 H

Oleh; Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag