Abu Usman Al-Fauzi Lueng Ie #2: Sepenggal Mahabbahnya Kepada Abuya Muda Wali Al-Khalidy

 
Abu Usman Al-Fauzi Lueng Ie #2: Sepenggal Mahabbahnya Kepada Abuya Muda Wali Al-Khalidy

LADUNI. ID, ULAMA - Sosok Abu Lueng Ie juga merupakan dikenal sebagai veteran pada masa penjajahan, tentunya beliau ketika masih muda bertugas dan mengawal para ulama di saat acara penting dan sakral.

Saat Abuya menyampaikan tusyiah atau khutbahnya, Abu lueng melihat sosok yang sangat menakjubkan dan wajah beraura menakjubkan. Keinginan untuk menuntut ilmu ke dayah terinspirasi dengan sosok Abuya Muda Waly dengan penampilan aura muka bercaya dan sangat bersahaja.

Cita-cita dan keinginan untuk menunrut ilmu ke dayah pasca kejadian itu, Abu Lueng Ie senakib semakin meningkat frekwensinya. Bahkan meinginan Abu Lueng Ie untuk belajar ke dayah Labuhan Haji sepertinya ikut terganjal.
Setelah bermusyawarah dengan ibu, Abu tidak diizinkan untuk pergi jak beut sebagai putra semata wajang. 

Biarpun beberapa kali diminta sang Ibupun tidak juga megiyakan permintaan Abu Lueng Ie, sampai akhirnya, Abuya pun telah mengambil sebuah sikap bahwa Abu Lieng Ie harus ikut Abuya Muda Waly untuk menuntut ilmu di dayah Labuhan Haji walaupun ibu tidak merestuinya.

Salah seorang guru senior dayah Darul Ulum, Amiruddin, juga menjelaskan bahwa Abu lueng Ie setelah menuntut ilmu di Labuhan Haji selama delapan tahun, kemudian beliau menjadi guru di dayah Kalee Pidie selama tiga tahun, selanjutnya menjadi guru di dayah Lam Ateuk. Namun itu tidak berlangsung lama karena keinginannya untuk mendirikan dayah yang diberi nama Darul ‘Ulum (Kampung Ilmu) sekitar tahun 1960, belakangan dikenal Darul ‘Ulum Abu Lueng. 

Sejak berdiri dayah tersebut telah banyak mencetak ulama-ulama di sekitar dayah. Selain sebagai pimpinan dayah, Al-mukarram Abu Leung Ie juga sebagai Mursyid dalam thariqat naqsyabandiyyah yang perkembangan sangat mengembirakan dan sangat banyak pengikut tarekat tersebut di Aceh saat ini bahkan dunia. Efek dari itu sehingga membuat beliau memiliki banyak murid dan pengikut hampir di setiap wilayah dalam kabupaten di propinsi paling ujung itu.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Penggiat Literasi asal Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga