Biarkan Semesta Mengalir

Laduni.ID, Jakarta - Perubahan adalah keniscayaan alam semesta. Tak ada yang tak berubah, kecuali Tuhan. Saya masih ingat, pada saat mengaji ilmu mantiq (logika Aristotelian) di pesantren dahulu kala, ada premis-premis logika yang menyebutkan begini: "Al-'Alam Mutaghayyirun wa Kull Mutaghayyirin Hadisun. Yuntij Al-'Alam Hadits". Maksudnya, bahwa alam semesta itu pasti berubah. Setiap yang berubah adalah baru. Dus, alam adalah baru. Di sini kata alam bermakna segala selain Tuhan.
Perubahan itu terjadi setiap detik, dan tak seorang pun bisa menghentikannya. Diam bukan hanya akan ditinggalkan, tetapi akan terlindas dan mati. Filsuf Pakistan Moh. Iqbal dalam puisinya yang terkenal dan indah sudah pernah bilang behgini:
"Di jalan ini tak ada tempat berhenti,
sikap lamban berarti mati,
siapa yang bergerak dialah yang terdepan,
Berhenti –sejenak pun– pasti tergilas!"
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...