Gedung Putih Minta Militer AS Susun Rencana Serangan terhadap Iran

 
Gedung Putih Minta Militer AS Susun Rencana Serangan terhadap Iran

 


LADUNI.ID,Washington - Gedung Putih telah meminta militer Amerika Serikat menyusun rencana serangan terhadap Iran tahun lalu. Permintaan ini telah mengagetkan Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri AS.

Media ternama AS, The Wall Street Journal melaporkan, langkah itu dilakukan setelah serangan mortir dilancarkan oleh sebuah kelompok terkait Iran ke kawasan diplomatik di Baghdad, Irak, tempat beradanya Kedutaan Besar AS pada September 2018 lalu. Tak ada yang terluka akibat mortir yang mendarat di areal terbuka itu.

Namun Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC) berupaya mengembangkan respons keras AS terhadap serangan berskala kecil itu, termasuk opsi untuk menyerang Iran. Tak pelak lagi, hal itu membuat kaget banyak pihak.

"Itu benar-benar membingungkan orang-orang," ujar mantan pejabat senior pemerintahan AS kepada The Wall Street Journal seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (14/1/2019).

Dalam sebuah rapat NSC, wakil penasihat keamanan nasional saat itu, Mira Ricardel menyebut serangan mortir di Irak tersebut sebagai "aksi perang" dan menyerukan adanya respons keras AS.

"Orang-orang kaget. Sungguh membingungkan bagaimana angkuhnya mereka soal menyerang Iran," imbuhnya.

Meski Departemen Pertahanan kemudian memang mengembangkan proposal untuk kemungkinan serangan terhadap Iran, namun tidak jelas apakah proposal itu jadi disampaikan ke Gedung Putih.

Pejabat-pejabat Departemen Pertahanan AS alias Pentagon menekankan bahwa bukan hal aneh bagi Pentagon menyusun rencana militer untuk Gedung Putih.

"Departemen Pertahanan merupakan organisasi perencanaan dan memberikan opsi-opsi militer kepada presiden akan berbagai ancaman," ujar Kolonel Rob Manning, juru bicara Pentagon.

Dia mengatakan kegiatan Pentagon termasuk "secara rutin meninjau dan memperbarui rencana dan kegiatan untuk menghadapi sejumlah ancaman, termasuk yang ditimbulkan oleh Iran, untuk mencegah dan, jika perlu, untuk merespons agresi."

Usai serangan mortir di Baghdad tersebut, Gedung Putih mengingatkan bahwa "Amerika Serikat akan meminta rezim di Teheran bertanggung jawab atas setiap serangan yang mengakibatkan cedera pada personel kami atau kerusakan pada fasilitas pemerintah Amerika Serikat."

"Amerika akan merespons dengan cepat dan tegas dalam membela hidup warga Amerika," tandas Gedung Putih

Sumber: detik