Menghadapi Orang Bermuka Dua

 
Menghadapi Orang Bermuka Dua
Sumber Gambar: Foto Ist

Assalamuálaikum wr wb.
Hai mbak Nur, salam kenal saya W dari Pekanbaru. Saat ini umur saya 23 tahun dan sudah bekerja di salah satu lembaga pemerintahan daerah. Saya memiliki teman di kantor yang suka bermuka dua, di depan saya dia sangat baik dan bersikap manis, tetapi di belakang saya dia sering menceritakan hal-hal yang  buruk tentang saya di hadapan teman-teman saya.

Dia sering juga menceritakan keburukan teman-teman yang lain dengan saya. Meski sangat kesal, saya hanya mendiamkannya saja dan berpura-pura seolah-olah saya tidak tahu. Saya memilih untuk menjauhinya. Teman-teman pun jengah dengan sifat teman saya tersebut. Bagaimanakah sebaiknya menghadapi orang  yang bermuka dua?

Bolehkah sesekali saya mengkonfrontir pernyataannya yang tidak sesuai?
Atas tanggapannya saya sampaikan terima kasih.
Wassalamuálaikum wr wb.
W di Pekanbaru-Riau

Tanggapan

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hai juga W, salam kenal juga ya. Menarik sekali pertanyaanmu ini, karena orang bermuka dua banyak kita temui di lingkungan mana pun. Tidak hanya di kantor, bisa jadi tetangga, teman sekolah atau kuliah, bahkan saudara pun ada yang memiliki sifat bermuka dua. Orang bermuka ini tidak memiliki prinsip dan tidak konsisten dalam perkataan juga perbuatan.

Orang yang bermuka dua bisa terbentuk dari lingkungan yang mengajarkannya seperti itu ataupun dari pengalaman pribadi yang membuatnya harus bersikap seperti itu. Misalnya orang yang menerima perilaku bullying, sehingga ia bersikap manis agar tidak menerima bully, namun menjelek-jelekkan pembuli di hadapan orang lain.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN