Biografi Atikah binti Zaid

by Latif
6.717 Views
Jumat, 14 Oktober 2022

Daftar Isi Biografi Atikah binti Zaid

1.   Riwayat Hidup
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2. Kisah-kisah
2.1 Memeluk Islam
2.2 Pernikahan Pertama dengan Abdullah bin Abu Bakar Ash-Shiddiq
2.3 Pernikahan Kedua dengan Umar bin Khattab
2.4 Pernikahan Ketiga dengan Zubair bin Awwam
2.5 Pernikahan Keempat dengan Husein bin Ali bin Abi Thalib

3. Chart Silsilah Sanad

4. Referensi

Atikah binti Zaid merupakan keturunan dari salah satu kabilah Quraisy yang baik nasabnya. Beliau adalah istri dari para syuhada yaitu Abdullah bin Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Zubair bin Awwam, dan Husein bin Ali bin Abu Thalib.

1 Riwayat Hidup

1.1 Lahir

Tidak diketahui secara pasti tanggal, bulan, dan tahun kelahirannya Atikah binti Zaid karena minimnya sumber informasi.

1.2 Wafat

Atikah binti Zaid wafat pada masa awal pemerintahan Muawwiyah bin Abu Sufyan tepatnya pada tahun 41 hijriyah.

2 Kisah-kisah

2.1 Memeluk Islam

Atikah binti Zaid adalah salah satu sahabat wanita yang pertama memeluk Islam. Beliau dikenal sebagai seorang yang lisannya cukup fasih, goresannya meluluhkan dan akhlaqnya membuat orang yang melihat akan terpukau dengannya.

2.2 Pernikahan Pertama dengan Abdullah bin Abu Bakar Ash-Shiddiq

Atikah binti Zaid menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar Ash-Shiddiq, yaitu dari keluarga yang terpandang dan terdepan dalam jihad membela Rasulullah SAW pada masa Jahiliyyah. Bahkan keluarganya menginfakkan semua hartanya ke jalan Allah SWT.

Atikah binti Zaid dikenal sebagai seorang wanita yang cantic dan berakhlaq yang baik. Karena kecantikan itu, Abdullah sempat lalai tidak melaksanakan shalat berjamaah. Keduanya asyik bercanda dari sebelum adzan hingga shalat selesai. Maka sang ayah memanggil Abdullah dan mengatakan untuk menceraikannya.

Setelah bercerai dengan Atikah binti Zaid, Abdullah bin Abu Bakar jatuh sakit. Kemudian ayahnya pun kembali mengijinkan Abdullah untuk rujuk bersama Atikah binti Zaid dengan syarat tidak sampau cintanya kepada Atikah binti Zaid melebihi cintanya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Waktu terus berjalan hingga Abdullah ikut dalam perang Thaif dan gugur sebagai syuhada. Atikah binti Zaid pun menjanda.

2.3 Pernikahan Kedua dengan Umar bin Khattab

Setelah selesai masa ‘iddah beliau, Atikah yang sangat sholeh ini dipersunting oleh Amirul Mukminin kedua, yakni Umar bin Khattab. Keduanya menjalin kasih yang amat mesra karena Allah. Atikah pun secara penuh mengabdi kepada suaminya yang baru. Cinta dan kasih sayangnya kepada Umar bin Khattab bahkan bisa dirasakan oleh masyarakat sekitarnya. Namun hal ini akhirnya sirna tatkala Umar ditikam oleh seorang yang bejat. Maka untuk kedua kalinya Atikah menjadi janda Syuhada.

2.4 Pernikahan Ketiga dengan Zubair bin Awwam

Zubair bin Awwam adalah seorang sahabat nabi yang sangat tidak diragukan lagi perannya dan kesolehannya. Komitmennya dalam dakwah dan jihad sangat besar. Tak berselang lama selewat masa ‘iddah, Atikah dipersunting oleh Zubair bin Awwam. Sekali lagi, Atikah menunjukkan bahwa dirinya adalah wanita yang baik dan istri yang sholihah. Namun seiring waktu, akhirnya keadaan tersebut berakhir dengan meninggalnya Zubair bin Awwam di medan perang Jamal. Maka untuk ketiga kalinya Atikah menjadi janda Syuhada.

2.5 Pernikahan Keempat dengan Husein bin Ali bin Abi Thalib

Pada masa itu ‘Ali bin Abi Thalib hendak mempersunting Atikah. Namun Ali mengurungkan niatnya tersebut karena Atikah mengajukan syarat yang tidak mungkin dipenuhi oleh beliau, yakni supaya siapapun suaminya nanti tidak akan terjun ke dalam kancang jihad bil qital. Oleh karena itu akhirnya Husein bin Ali yang menyunting janda Syuhada tersebut. Meskipun kala itu Atikah sudah berusia kepala lima dan terpaut cukup jauh dengan Husein, namun keduanya tetap saling mengasihi dan senantiasa harmonis. Mereka saling mencintai karena Allah. Namun takdir Allah tidak dapat ditolak, Husein bin Ali juga meninggal syahid di Karbala, Iraq. Maka untuk keempat kalinya, Atikah menjadi janda Syuhada hingga akhirnya meninggal pada tahun 40 H.