Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 39: Optimislah, Tidak Ada Doa yang Tertolak

 
Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 39: Optimislah, Tidak Ada Doa yang Tertolak

Buletin Jumat Laduni.ID resmi untuk dicetak jarak jauh
Laduni.ID, Jakarta - Sebagai makhluk, manusia tentunya menginginkan permohonannya dikabulkan oleh Sang Khalik. permohonan yang disampaikan manusia dalam bahasa agama disebut dengan doa. Permohonan atau doa diartikan sebagai perwujudan dari kehambaan seorang hamba kepada penciptanya dan pengakuan ketundukan serta kepasrahan. Doa merupakan bentuk komunikasi yang rahasia antara hamba dan penciptanya. Doa dicurahkan dari hati yang paling dalam dan juga paling rahasia dan didahului dengan menyebut asma Allah yang baik ketika memulai berdoa.

Di antara yang harus diperhatikan terkait hasil dari doa yang kita panjatkan adalah bahwa sekuat apapun manusia berupaya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, hasil akhirnya tetap Tuhan yang menentukan. Apapun yang didapatkan seseorang, kegagalan ataupun keberhasilan merupakan jalan yang diberikan Tuhan untuk tetap berada di sisi-Nya. Melalui keberhasilan, seorang hamba diajari untuk bersyukur (berterima kasih). Sedangkat melalui kegagalan manusia diajari untuk bersabar.

Terkait dengan permasalahan pengabulan doa, selama ini, kebanyakan dari kita banyak yang salah paham. Banyak dari kita yang berdoa dan kemudian meyakini apa yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan sesuai dengan yang dimintakan. Perihal waktu dan bentuk dikabulkannya sebuah doa merupakan hak prerogatif Allah. Terkadang Allah menjawab doa hambanya tidak sesuai dengan apa yang hamba inginkan, akan tetapi dalam bentuk lain. Bentuk lain yang dimaksud adalah sesuai dengan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan dan juga doakan.

Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa rahmat Allah selalu terbuka untuk menerima doa yang dipanjatkan hamba-Nya. Dianjurkan pula agar orang yang berdoa melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan, yaitu terkait seruan-seruan agama-Nya. Doa ini memiliki pengertian yaitu merendahkan diri pada Tuhan dan menimbulkan perasaan dari lubuk hati dan bisikan jiwa, dengan menyebut nama-nama Tuhan yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 186:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Qs. Al Baqarah: 186).

 

_______________________________________________

Buletin Jum’at  laduni.ID edisi 39 file PDF bisa dibaca dan DOWNLOAD DI SINI
Simak Biografi KH. Abbas Djamil Buntet

Simak juga inovasi Laduni.ID dalam menampilkan grafis chart silsilah guru beliau Di SINI