Kisah Teladan Habib Umar bin Hafidz saat Memilih Istri

 
Kisah Teladan Habib Umar bin Hafidz saat Memilih Istri
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Teladan Habib Umar membuat banyak kalangan terkesima. Umat Islam sangat mengaguminya bukan tanpa alasan. Kedalaman ilmu dan keindahan akhlak beliau membuat orang jatuh hati, bahkan orang yang tidak mengenalnya sekalipun akan takjub ketika bertemu dengan beliau. Tidak lain, itu semua adalah berkah dari pandangan kasih sayangnya kepada semua.

Banyak sekali kisah teladan dalam perjalanan hidup Habib Umar yang disampaikan oleh murid-muridnya ataupun yang tersebar di berbaga media informasi online. Salah satunya adalah kisah berikut ini:

Dikisahkan, dahulu ketika Habib Umar masih muda dan memasuki umur 25 tahun beliau merasa telah siap untuk menikah. Adalah gurunya, Habib Muhammad bin Abdullah Al-Haddar melihat hal itu dan menawari Habib Umar agar menikah dengan salah satu dari dua orang putrinya.

Di sinilah tampak sekali, masa muda Habib Umar tidak sama dengan kebanyakan pemuda. Ketika Habib Umar dipersilakan untuk memilih salah satu di antara puti gurunya. Pilihan pertama adalah putri gurunya yang masih muda dan perawan. Sedangkan, pilihan kedua adalah juga putri gurunya tapi yang sudah berstatus janda. Seakan tanpa berpikir panjang, Habib Umar lalu menentukan pilihannya. Beliau memilih putri gurunya yang sudah berstatus janda untuk menjadi istri dan pendamping hidupnya. Mungkin kebanyakan pemuda bisa dipastikan akan menentukan pilihan berbeda dengan Habib Umar terkait hal itu.

Dalam kisah tersebut, gurunya itu kemudian menanyakan sebab yang membuatnya menentukan pilihan demikian.

Habib Umar menjawab dan menjelaskannya dengan penuh ketawadhu’an. Beliau mengatakan, “Saya ingin ditemani oleh seseorang yang telah memiliki pengalaman di dalam menjalani kehidupan, karena suatu saat nanti saya akan membawa beban yang cukup berat (perjuangan dakwah).”

Lalu Habib Umar menambahkan alasanya, “Saya hanya ingin mengikuti apa yang telah dilakukan oleh kekasihku Nabi Muhammad Al-Musthofa SAW, yang ketika menikahi Sayyidah Khadijah beliau berumur 25 tahun dan Sayyidah Khadijah sudah berstatus janda.”

Benar sekali yang dilakukan oleh Habib Umar. Perjalanan dakwah beliau tidak pernah berhenti. Selain sebagai pengasuh Pesantren Darul Musthofa, beliau juga masih menyampaikan dakwah ke banyak kalangan di berbagai negara, baik di Barat maupun di Timur, termasuk Indonesia. Tentu, dalam menjalankan tugas berat ini beliau membutuhkan dukungan penuh dari keluarga terdekatnya, yang tidak lain adalah istri beliau, putri gurunya itu.

Begitulah komitmen Habib Umar dalam meneladani Rasulullah SAW. Tidak hanya dalam ucapan, bahkan sampai hal memilih istri pun beliau berusaha untuk meneladani Baginda Nabi Muhammad SAW.

Cukup kiranya menaruh hati dan mencintai beliau seakan kita melihat pancaran akhlak Baginda Nabi Muhammad SAW. []


Editor: Hakim